Gaza, KabarBerita.id — Militer Israel menyatakan tentara melancarkan serangan udara kedua terhadap “prasarana” di Jalur Gaza pada Kamis sore (30/11), dan menuduh gerilyawan Palestina, Jihad Islam, melancarakn serangan mortir pada pagi hari yang sama.
Serangan tersebut dilancarkan setelah gerilyawan Jalur Gaza menembakkan bom mortir ke arah pos militer di samping pagar pemisah antara Israel dan bagian utara Jalur Gaza pada Kamis siang. Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan kecil dan tak merenggut korban cedera, kata militer Israel.
Israel belakangan menuduh Jihad Islam, yang berpusat di Jalur Gaza, melancarkan serangan itu, demikian laporan Xinhua, Jumat (1/12) pagi. Sebagai balasan, militer Israel melancarkan serangan udara gabungan dengan serangan artileri, dengan sasaran dua pos Jihad Islam dan dua pos HAMAS, kata pernyataan militer.
Beberapa jam kemudian, serangan udara kedua dilancarkan. Sekali ini, satu pesawat Israel menyerang dia pos militer lagi milik Jihad Islam di bagian tengah Jalur Gaza, kata pernyataan tersebut.
Seorang juru bicara bagi Kementerian Kesehatan palestina di Jalur Gaza, Dr. Ashraf Al-Qidre, mengatakan kepada media Palestina bahwa dua orang menderita luka ringan akibat pemboman Israel.
Jihad Islam mengatakan serangan mortir tersebut adalah pembalasan atas pembunuhan seorang petani Palestina pada Kamis pagi. Warga desa yang berusia 48 tahun itu ditembak hingga tewas oleh seorang pemukim Yahudi dalam satu pertikaian.
Militer Israel menyatakan pemukim tersebut menembak petani Palestina itu “untuk membela diri saat sekelompok pemukim diserang oleh orang yang melempar batu”, sedangkan saksi mata Palestina mengatakan pria tersebut sedang bekerja di ladangnya selama penembakan itu.