Jakarta, KabarBerita.id -– Pasukan militer Israel kembali melakukan serangan di Kamp Pengungsi Jabalia, bagian utara Jalur Gaza, Palestina. Laporan Al Jazeera pada Minggu (3/12) mencatat bahwa beberapa rumah menjadi sasaran, menyebabkan puluhan warga Palestina tewas.
Berdasarkan informasi, jumlah korban diprediksi akan terus bertambah karena banyak yang masih terkubur di bawah reruntuhan. Tim penyelamat menghadapi kesulitan menjangkau para korban karena tertimbun puing-puing, sementara serangan Israel juga menyulitkan upaya penyelamatan.
Seorang kolega dari Al Jazeera memberikan deskripsi kehancuran di kamp pengungsi Jabalia, menyebut bahwa blok perumahan di kamp tersebut sekarang rata dengan tanah. Serangan ini terjadi beberapa hari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir pada Jumat (1/12).
Salah satu korban tewas dalam serangan tersebut adalah akademisi dan ilmuwan terkemuka Palestina, Sufyan Tayeh, yang merupakan rektor Universitas Islam Gaza dan peraih penghargaan ilmuwan terbaik dunia dari Universitas Stanford pada 2021. Serangan ini menjadi lanjutan agresi Israel di Jalur Gaza setelah negosiasi gencatan senjata tidak mencapai kesepakatan.
Gencatan senjata sebelumnya hanya bertahan selama seminggu setelah diperpanjang dua kali. Selama agresi ini, sebanyak 15.523 orang tewas di Jalur Gaza, dengan 70% di antaranya merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara itu, 41.316 orang lainnya mengalami luka-luka sejak agresi Israel dimulai pada Oktober lalu.