Jakarta, KabarBerita.id — Iran secara diam-diam memasok sejumlah besar peralatan militer ke Rusia menggunakan kapal kargo sebagai amunisi perang melawan Ukraina.
Menurut sumber informasi yang didapatkan Sky News, sejumlah amunisi tersebut berupa peluru, peluncur roket, mortir, hingga senapan mesin.
Keseluruhan amunisi yang dikirimkan, diperkirakan mencapai 100 juta peralatan persenjataan.
Amunisi dikirim menggunakan dua kapal kargo berbendera Rusia, yang berangkat dari pelabuhan Iran pada Januari lalu melalui Laut Kaspia.
Dua kapal kargo yang diduga terlibat dalam pengiriman amunisi dari Iran ke Rusia itu bernama Musa Jalil dan The Begey. Kedua kapal ini berlayar di bawah bendera Rusia.
Menurut penyelidikan, salah satu kapal berangkat dari Iran sekitar 10 Januari, dan kapal kedua berangkat pada tanggal 12 Januari.
Kedua kapal tersebut diperkirakan membawa sekitar 200 kontainer yang berisi pengiriman amunisi persenjataan.
“200 kontainer di dua kapal mampu membawa amunisi sebanyak ini,” ungkap sumber Sky News.
Diduga kapal kargo membawa 100 juta peluru dengan berbagai ukuran di antaranya 5.56mm, 7.62mm, 9mm, 12.7mm dan 14.5mm. Semua jenis peluru ini bisa digunakan untuk berbagai senjata mulai dari pistol, senapan serbu, dan senapan mesin.
Selain peluru, kedua kapal juga membawa granat 40mm untuk peluncur granat, roket anti-tank 107mm, mortir dengan berbagai ukuran, serta roket artileri.
Pasokan amunisi militer Rusia diduga sudah menipis, setelah berperang dengan Ukraina selama satu tahun terakhir.
Sebelumnya ada dugaan Teheran juga mengirim ratusan drone mematikan ke Moskow, untuk menghancurkan infrastruktur energi milik Ukraina.
Iran juga dicurigai memasok rudal balistik yang jauh lebih mematikan ke Rusia. Meski demikian belum ada bukti yang memastikan hal ini.
Selain dukungan Iran, muncul juga kekhawatiran tentang potensi China yang mulai memasok senjata ke Rusia. Namun China telah membantah klaim tersebut.