Jakarta, KabarBerita.id — Terjadi kecelakaan yang menewaskan setidaknya 11 warga sipil di Afghanistan Utara pada hari Sabtu (5/6). Hal tersebut lantaran kendaraan yang ditumpangi oleh warga menginjak ranjau darat.
Pemberitaan peristiwa ini disampaikan oleh Gubernur provinsi Utara Badgis, Husamudin Shams pada hari Minggu (6/6), yang mana Tolong keterangannya para korban hendak bepergian ke kota Qala-e-Naw.
Ledakan dari ranjau darat tersebut terjadi beberapa jam sebelum dilakukannya pertemuan antara para pimpinan senior taliban dan pejabat PBB yang dijadwalkan bertemu di Qatar. Pertemuan tersebut guna membahas perdamaian, keamanan diplomat, serta orang yang bekerja di lembaga kemanusiaan Afghanistan.
Taliban menjadi yang tertuduh telah menanam ranjau darat oleh para pejabat Afghanistan. Juga menganggap Taliban berupaya untuk merebutkan dari teritorial di beberapa provinsi dengan terus melakukan kekerasan kan terhadap pasukan pemerintah dan warga sipil.
Akan tetapi tudingan tersebut dibantah oleh Taliban. Oleh karenanya, Taliban tidak akan bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi.
Di sisi lain, menurut pernyataan dari juru bicara Taliban, bahwa telah ditegaskan oleh wakil kepala kantor politik Taliban, Sher Mohammad Abbas, Taliban telah berkomitmen terhadap proses perdamaian dengan Afghanistan saat melangsungkan pertemuan dengan para pejabat PBB.
Dilansir dari laporan PBB, meskipun sudah diupayakan untuk adanya perdamaian, tetapi tercatat dari bulan Januari hingga Maret 2021 terdapat 1800 warga sipil Afghanistan yang tewas dan terluka atas pertempuran yang terjadi antara pasukan pemerintah dengan kelompok Taliban.