Berita  

Ini Penjelasan Istana Soal Isu Pesawat Garuda yang Batal Terbang Karena Presiden

JAKARTA, Kabarberita.id – Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden (Setpres) Bey Machmudin mengklarifikasi berita yang menyebutkan penerbangan Garuda Indonesia GA-425 batal terbang dari  Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Jumat (4/8) pukul 21.30 WITA karena pesawat kepresidenan Indonesia-1.

“Pembatalan itu sama sekali tak berkaitan dengan penerbangan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo sudah lepas landas dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada pukul 18.20 WITA, dan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta pada 19.00 WIB,” kata Bey dalam siaran persnya Sabtu (5/8) malam.

Selisih waktu yang cukup lebar, terang Bey, jelas menunjukkan tidak ada hubungan antara penundaan penerbangan Garuda dengan pesawat Kepresidenan.

“Saat penerbangan Garuda seharusnya berangkat pada pukul 21.30 WITA, Pesawat Kepresidenan sudah berada di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta selama lebih dari 1 jam,” ucap Bey.

Kerusakan Teknis

Sebelumnya pihak Garuda Indonesia melalui Communications Manager Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menjelaskan, bahwa delay penerbangan Garuda Indonesia rute Denpasar-Jakarta bukan karena ada pesawat yang ditumpangi Presiden Joko Widodo tengah melintas.

Menurut Ikhsan, pesawat itu dari Jakarta ada kerusakan teknis dan perlu perbaikan sekitar 2 jam. Selain itu, ada notice to airmen (notam) ada pergerakan VIP di Bandara Bali, sehingga perlu ada penyesuaian bagi penerbangan komersial.

Pesawat GA 425, yang seharusnya diberangkatkan pukul 21.45 WITA, lanjut Ikhsan, akhirnya mengalami delay hingga 2 jam. Selain itu, adanya batasan jam terbang bagi para kru membuat Garuda akhirnya membatalkan penerbangan.

“Jadi tertahan bukan karena Pak Presiden,” tegas Ikhsan.

Ikhsan menambahkan, pihak Garuda Indonesia telah memberikan kompensasi kepada penumpang. Selain menyediakan transfer penerbangan ke pesawat lain, bagi mereka yang berangkat pada pagi, Garuda juga memberikan uang kompensasi delay dan hotel.

“Wajar kalau banyak yang mengeluh karena sudah malam dan menunggu 2 jam. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut,” kata Ikhsan.

Tinggalkan Balasan