Berita  

Ini Hasil Pertemuan Menlu RI dengan Aung San Suu Kyi

JAKARTA, Kabarberita.id – Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi telah bertemu dengan pimpinan Myanmar, Aung San Suu Kyi. Ada empat hal yang dibahas dalam pertemuan itu terkait krisis kemanusiaan yang dialami warga Rohingya di Rakhine.

Empat hal yang disampaikan Retno kepada Suu Kyi adalah mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal, tidak menggunakan kekerasan, serta perlindungan kepada semua orang di Rakhine State tanpa memandang suku dan agama. 

Selain dengan Suu Kyi, Retno bertemu dengan 3 menteri Myanmar, yakni menteri pada kantor Presiden, National Security Advisor, dan menteri muda urusan luar negeri.

“Misi ke Myanmar paling tidak telah mencapai dua hal. Pertama, menyampaikan perhatian besar masyarakat Indonesia kepada situasi kemanusiaan di Rakhine State dan adanya komitmen otoritas Myanmar untuk segera atasi krisis kemanusiaan tersebut,” kata Retno. 

“Selain itu, Indonesia juga telah mendapat akses dengan diterima dalam mekanisme penyaluran bantuan kemanusiaan yang dipimpin Pemerintah Myanmar dan akan melibatkan ICRC,” imbuhnya. 

Selanjutnya, Retno juga mengatakan pentingnya membuka akses bantuan keamanan bagi warga Rohingya di Rakhine. 

“Empat elemen pertama merupakan elemen utama yang harus segera dilakukan agar krisis kemanusiaan dan keamanan tidak semakin memburuk,” ujar Retno dalam siaran pers, Selasa (5/9/2017). 

Dalam pertemuan dengan Suu Kyi, Retno juga menekankan agar Pemerintah Myanmar segera menerapkan rekomendasi dari laporan Komisi Penasihat untuk Rakhine State yang dipimpin Kofi Annan. 

Pembahasan soal bantuan terhadap warga Rohingya juga disampaikan oleh Retno. Ia mengatakan Indonesia telah meluncurkan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM). Aliansi itu terdiri dari 11 organisasi yang fokus pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan bantuan. 

“Saya mengharapkan agar Pemerintah Myanmar dapat melanjutkan pemberian akses kepada AKIM karena selama ini telah bersama Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan beberapa program,” kata Retno. 

Tinggalkan Balasan