Ingin Diet Namun Takut Pencernaan Terganggu, Perkenalkan Diet Rendah Residu yang Baik untuk Pencernaan

Jakarta, KabarBerita.id — Kita jarang mendengar diet rendah residu, apa itu diet rendah residu?

Diet rendah residu memfokuskan makanan yang mudah untuk dicerna dan mengurangi makanan yang susah dicerna oleh pencernaan.

Oleh sebab itu diet ini baik untuk sistem pencernaan dalam waktu tertentu. Biasanya orang yang memiliki radang usus seperti penyakit Crohn’s atau kolitis ulserativa dianjurkan untuk memilih diet ini.

Makanan berserat tinggi seperti sereal, kacang-kacangan, gandum, biji-bijian, buah-buahan mentah/kering dan sayuran akan dibatasi.

Hal itu dimaksudkan agar gejala diare berkurang, buang air kecil menjadi sedikit, kembung gas dan kram perut akan mereda.

Dikutip dari Web MD, diet ini biasanya akan disarankan dokter setelah proses operasi atau ketika gejala meradang.

Makanan yang bisa dikonsumsi saat diet rendah residu antara lain:
Sereal dingin, contoh corn flakes
Nasi putih, mi dan pasta olahan, dan roti putih
Daging ikan, ayam, sapi dan domba
Sayuran yang sudah dimasak dengan sempurna
Kentang tanpa kulit yang sudah dimasak
Melon, alpukat dan pisang

Minuman Makanan yang bisa dikonsumsi saat diet rendah residu antara lain:

Minuman teh, jus sayuran yang sudah disaring, kopi tanpa kafein, minuman beekarbonasi, jus yang sudah dipisah dari biji dan ampasnya (dihindari karena me gandung tinggi serat).

Susu juga harus dikurangi lantaran pada orang yang punya intoleransi lakstosa dapat membuat diare dan kram.

Makanan manis harus dikurangi, namun masih boleh dikonsumsi.

Makanan yang tidak diperbolehkan dikonsumsi:
Produk gandum utuh
Sayuran masih mentah
Buah yang mentah atau kering
Biji-bijian, kacang-kacangan, dan kelapa
Sayuran yang dimasak seperti kacang polong, kembang kol, kubis, dan brokoli
Keju

Hal-hal tersebut harus diperhatikan ketika melakukan diet rendah residu yang baik untuk pencernaan dalam jangka waktu tertentu, namun Penting juga untuk diperhatikan bahwa sebaiknya kita juga konsultasi dengan dokter atau ahli gizi bagaimana diet yang sesuai dengan kondisi tubuh.

 

Tinggalkan Balasan