Jakarta, KabarBerita.id — BKKBN menggelar Sosialisasi Pencegahan Stunting bersama mitra kerja di DKI Jakarta di RM Raden Bahari, Sabtu (9/12).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Influencer Hasan Jr, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, Subkel Pembinaan dan Peningkatan Kesetaraan ber KB Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta Lilis Osyah, Plt Kasudin PPAPP Kota Adm. Jakarta Selatan Drawoto dan Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya Direktorat Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN RI Lisna Prihantini.
Influencer bergabung dalam kampanye bersama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan stunting. Dalam upaya bersama ini, para tokoh media sosial akan menggunakan pengaruh mereka untuk menyebarkan informasi penting tentang gizi, perawatan anak, dan langkah-langkah pencegahan stunting.
Kampanye ini diinisiasi sebagai respons terhadap meningkatnya kasus stunting di berbagai wilayah, yang diidentifikasi sebagai masalah serius kesehatan masyarakat.
“Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak-anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis selama periode pertumbuhan, dan dampaknya dapat berlangsung sepanjang hidup,” kata Kurniasih dalam paparannya.
Hasan Jr yang memiliki jutaan pengikut di berbagai platform media sosial mengaku ikut untuk mencegah stunting demi generasi mendatang .
“Melalui konten-konten edukatif dan menginspirasi, mereka akan menyampaikan pesan-pesan penting tentang pentingnya nutrisi yang baik, akses ke layanan kesehatan anak, serta peran aktif orang tua dalam memastikan pertumbuhan optimal anak-anak mereka,” ujar Hasan.
Lisna menambahkan semua pihak menyampaikan komitmen mereka untuk berkontribusi dalam memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang bahaya stunting dan cara mencegahnya.
Selain konten-konten edukatif, influencer-influencer tersebut juga akan melibatkan para pengikut mereka dalam berbagai kegiatan amal, termasuk penggalangan dana untuk proyek-proyek pencegahan stunting di berbagai daerah.
“Hal ini diharapkan dapat memberikan dukungan finansial untuk program-program kesehatan anak yang ada dan membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber daya yang diperlukan,” ujar Lisna.
Para influencer berharap bahwa melalui kolaborasi ini, mereka dapat menciptakan efek domino positif di masyarakat, memotivasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam upaya pencegahan stunting. Dengan meningkatnya kesadaran dan aksi bersama, diharapkan kasus stunting dapat dikurangi secara signifikan, dan setiap anak dapat tumbuh dengan sehat dan berkembang secara optimal.
Kampanye ini menjadi contoh bagaimana kekuatan sosial media dan pengaruh positif influencer dapat digunakan untuk tujuan kemanusiaan yang lebih besar, khususnya dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak-anak.