Berau, KabarBerita.id — Inflasi Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Februari 2024 mencapai 3,28 persen menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Kabupaten Berau mencatatkan inflasi tertinggi sebesar 4,14 persen, sementara Kota Samarinda memiliki inflasi terendah sebesar 3,04 persen.
Menurut Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga yang terjadi pada sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,95 persen, kelompok kesehatan sebesar 4,92 persen, dan kelompok transportasi sebesar 4,59 persen. Namun, terdapat satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks atau deflasi, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar minus 0,42 persen.
Pada Februari 2024, kelompok transportasi menjadi penyumbang utama inflasi bulanan (m-to-m) dengan andil 0,14%. Beberapa komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi pada kelompok ini antara lain angkutan udara, sepeda motor, sepeda, ban luar motor, dan pelumas atau oli mesin.
Sementara itu, inflasi tahunan (y-on-y) pada bulan yang sama dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,98%. Beras, sigaret kretek mesin (SKM), tomat, bawang putih, dan ikan layang atau ikan benggol merupakan beberapa komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi pada kelompok makanan dan tembakau tersebut.