Imam Besar Al Azhar Menolak Penggabungan Agama

Jakarta, KabarBerita.id — Sheikh Ahmed Al Tayyeb, Imam Besar Al Azhar, telah menolak seruan penggabungan agama dalam kepercayaan yang disebut Abrahamisme. Ia menilai bahwa seruan itu telah bertentangan dengan nilai kebebasan dalam berkeyakinan.

Dalam upacara hari jadi lembaga Islam-Coptic di Kairo ia mengatakan, seruan ini tampaknya berusaha untuk menggabungkan Yudaisme, Islam dan Kristen menjadi satu agama dengan nama Abrahamisme atau dikenal dengan nama Agama Abraham, Selasa (9/11).

Hal ini mirip dengan seruan globalisasi, etika global, mengakhiri sejahar dan yang lainnya muncul untuk mempromosikan persatuan antar manusia, pun dapat menghapus penyebab konflik dan percekcokan.

Ia juga menilai penggabungan agama ini dapat merampas kebebasan beragama antar umat manusia.

Al Tayyeb sendiri diketahui merupakan aktivis dialog antar-agama.

Sebelumnya diketahui Paus Fransiskus dan Al Tayyeb telah menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia yang dikenal sebagai Deklarasi Abu Dhabi di Uni Emirat Arab.

Dokumen ini mengandung nilai toleransi, perdamaian, dan kebebasan beragama.

Sebelumnya, Al Tayyeb dan Paus Fransiskus juga telah menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia, yang dikenal sebagai Deklarasi Abu Dhabi di Uni Emirat Arab.

Dokumen ini menggarisbawahi nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan juga kebebasan beragama.

Dilansir The National News, agama Islam, Kristen, dan Yudaisme merupakan tiga agama utama Abraham. Para penganut Abraham menganggap bahwa Abraham sebagai nabi atau figur bapak yang penting.

Ketiga agama tadi, mengangkat kisah Abraham yang telah bersedia mengorbankan anaknya untuk Tuhan. Saat Abraham akan mengorbankan sang anak untuk Tuhan, Tuhan menghentikan pengorbanan Abraham.

Tinggalkan Balasan