JAKARTA– Institut Fundraising Indonesia (IFI) menggelar ajang penghargaan bagi lembaga yang bergerak dalam bidang fundraising dan filantropi dalam Indonesia Fundraising Award (IFA) 2024, Jumat (13/12/2024) di Hotel Pullman, Jakarta. Ajang dengan tema “Sustainabiity, Collaboration, and Artificial Intelligence” ini bertujuan untuk mengapreasi dan menginspirasi para pegiat fundraising untuk terus berinovasi dan berkolaborasi melalui praktik fundraising yang berkelanjutan di Indonesia.
Memasuki tahun ke 5 pada 2024, ajang ini diharapkan dapat mendorong lembaga sosial, lembaga zakat, lembaga wakaf, NGO, lembaga filantropi, lembaga kemanusiaan gerakan pendukung kemanusiaan lainnya agar termotivasi untuk selalu menjaga profesionalisme dan kepercayaan publik.
Lembaga peserta awarding mengikuti serangkaian tahap seleksi meliputi pemberkasan, penjurian hingga wawancara mendalam. Dewan juri kemudian berkumpul untuk mendalami pengamatan dalam sidang pleno untuk menentukan lembaga mana yang lebih berhak untuk mendapatkan penghargaan dalam sebuah kategori. Adapun Ketua Dewan Juri adalah Drs. Iqbal Setyarso – Jurnalis Kemanusiaan, Sri Sugiyanti, S.Sos – Direktur IFI (Anggota), Abdul Ghofur, S.E., M.M – Direktur CSR Institut (Anggota), Dr. Rini Suprihartanti, S.E., M.Si – Wakil Ketua III BAZNAS BAZIS DKI JAKARTA (Anggota), Surya Rahman Muhammad – Direktur Humanitarian Forum Indonesia (Anggota), Urip Budiarto, S.P., M.E – Deputy Director Islamic Social Finance KNEKS (Anggota).
Perwakilan dewan juri, Urip Budiarto menyebut tahap penjurian ini adalah bagian penting dari proses seleksi yang ketat. Rangkaian penjurian hingga memberikan kesempatan untuk mendalami berbagai strategi yang telah dijalankan oleh para peserta, serta menilai keberhasilan yang dicapai. Dewan juri berharap dapat menemukan program-program terbaik yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Eksistensi lembaga filantropi sangat penting dan perlu, apalagi selama lima tahun berturut-turut Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan dalam Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index,”ujarnya.
Urip juga menyebut, ajang ini upaya kita bersama untuk kebaikan mereka yang membutuhkan. “Semoga Allah mudahkan segala ikhtiar pada filantropi islam dan filantropi umum.,”ujarnya.
Direktur IFI, Sri Sugiyanti menegaskan, IFA akan terus diadakan sebagai sarana penghargaan untuk insan fundraising dan filantropi, baik dari lembaga ZIS, lembaga nirlaba, maupun komunitas.
Dari terselenggaranya IFA 2024, wanita yang akrab disapa Yanti ini berharap akan lahir banyak lembaga fundraising dan para fundraiser yang akan membawa nilai-nilai kedermawanan di Indonesia agar terus tumbuh. “Kami berharap makin banyak fundraising dilakukan oleh lembaga-lembaga, makin banyak fundraiser yang berprestasi, dan kaderisasi fundraising Indonesia bisa tumbuh,” harapnya.
Selain itu, lanjut Yanti, lembaga-lembaga yang berhasil menerima penghargaan tersebut dapat menampilkan IFA 2024 di berbagai media sehingga mampu memberikan kepercayaan diri terhadap individu maupun lembaga tersebut.
Kepala Sub Direktorat Pengawasan Lembaga Pengelolaan Zakat Kemenag, Ahmad Syauqi, juga mengapresiasi ajang penghargaan ini. “Kami mengapresiasi acara yang dilakukan IFI secara rutin.Semoga menjadi motivasi bagi lembaga lain karena ZIS ini unsur penting negara,”ujarnya.
Sejumlah 50 kategori yang dinilai antara lain: Fundraising Zakat Terbaik, Fundraising Infaq Sedekah Terbaik, Fundraising Kemanusiaan Terbaik, Fundraising Digital Terbaik, serta Platform Fundraising Digital LAZ Terbaik. IFA juga menilai Fundraiser Terbaik dan Kepemimpinan dalam Fundraising Terbaik. Jadi, bukan Lembaga filantropi saja yang dinilai, tetapi insan pelaku fundraising juga dievaluasi dan diseleksi siapa yang layak mendapatkan penilaian terbaik.
IFA juga mengapresiasi dengan memberikan penghargaan kepada YBM BRILiaN, Baitulmal Muamalat, Nusantara Palestina Center, Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Mandiri Amal Insani sebagai Lembaga Pendukung Gerakan Fundrasing yang konsisten terhadap gerakan ini.
IFI adalah lembaga konsultan yang independen dengan beberapa pilar utama yaitu training yang merupakan agenda regular dalam mengedukasi para fundraiser, consulting lembaga-lembaga untuk pembenahan tatakelola juga manajemen organisasi, agency fundraising, dan penerbitan buku-buku edukasi fundraising untuk menjangkau para fundraiser di manapun.
IFI didirikan pada 9 Februari 2013 di rentang 10 tahun kiprah IFI telah membersamai dalam lembaga filantropi di Indonesi. IFI juga hadir dibeberapa negara dalam upaya melakukan pembelajaran fundraising yaitu di Malaysia, Turki, Jepang, Korea Selatan, Palestina dan Mesir.