Jakarta, KabarBerita.id — Kelompok pemberontak Houthi di Yaman menyatakan bertanggung jawab atas serangan rudal dan drone bersenjata kepada Arab Saudi.
“Satu rudal balistik dan 15 drones diluncurkan dalam operasi itu dengan menargetkan kawasan tertentu di Ibu Kota Riyadh,” kata Juru Bicara Houthi, Yahya Al-Saree, seperti dilansir Middle East Monitor yang mengutip stasiun televisi Houthi, Al-Masirah, Selasa (2/3).
Al-Saree mengatakan serangan Houthi belum berakhir selama pasukan koalisi yang dipimpin Saudi masih menyerang dan mengepung Yaman.
“Ini adalah balasan atas meningkatnya serangan pasukan koalisi yang terus menerus mengepung rakyat kami,” kata Al-Saree.
Pemberontak Houthi meluncurkan serangan rudal dan drone yang dipersenjatai ke arah Provinsi Jizan. Tidak ada korban jiwa dalam serangan itu.
Rekaman upaya militer Saudi mencegat rudal yang diluncurkan pemberontak Houthi itu ditayangkan oleh stasiun televisi Saudi, Al-Ekhbariya. Di dalam rekaman itu terdengar para penduduk menjerit dan kemudian berlarian menghindari serangan rudal kemudian berhasil dicegat dan meledak di langit.
Serangan pemberontak Houthi yang didukung Iran terhadap Arab Saudi semakin gencar meski Amerika Serikat menyatakan akan mencabut mereka dari daftar kelompok teroris.
Pemberontak Houthi menggulingkan pemerintah setempat pada 2014, hingga membuat Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi kabur ke Saudi meminta perlindungan.
Menurut Juru Bicara Pasukan Koalisi Saudi, Kolonel Turki al-Maliki, kelompok Houthi melakukan upaya sistematis untuk menyerang dan mengancam penduduk sipil.
Akibat serangan rudal dan drone Houthi, sejumlah maskapai mengubah rute pendaratan hingga menunda penerbangan akibat khawatir menjadi sasaran.
Menurut Juru Bicara Kementerian Pertahanan Saudi, Mohammed al-Hammadi, puing-puing rudal Houthi yang dicegat itu jatuh menimpa sebuah rumah, tetapi tidak menimbulkan korban luka ataupun jiwa.
Saudi dan sekutunya menuduh Iran mendukung pemberontak Houthi. Namun, Iran tetap membantah tudingan itu.