Jakarta, KabarBerita.id -– Hizbullah mengklaim telah menembak jatuh sebuah drone milik Israel yang beroperasi di Lebanon pada Senin (10/6). Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengonfirmasi insiden tersebut.
Menurut laporan CNN, kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai dukungan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza.
IDF melaporkan bahwa dua drone lainnya juga memasuki wilayah Israel utara dari Lebanon pada hari yang sama.
“Kedua drone tersebut jatuh di wilayah Dataran Tinggi Golan dan menyebabkan kebakaran di Moshav Sha’al, yang sekarang sudah dipadamkan,” ujar IDF.
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah telah meningkat, menyusul pertempuran lintas batas yang intensitasnya terus meningkat selama beberapa bulan terakhir. Militer Israel pekan lalu memperingatkan kesiapan untuk melancarkan serangan skala besar di perbatasan utara.
Hizbullah Klaim Serangan Iron Dome Israel
Pada Senin, IDF juga melaporkan peluncuran banyak rudal anti-tank ke beberapa wilayah di Israel utara.
IDF menanggapi dengan menembakkan artileri untuk “menghilangkan ancaman” di wilayah Salhani, Ayta ash Shab, dan Hanine di Lebanon selatan.
**5 Warga Terluka**
Menurut laporan Anadolu, lima warga Israel terluka akibat jatuhnya drone di Dataran Tinggi Golan, banyak di antaranya menghirup asap kebakaran yang terjadi.
Radio Tentara Israel melaporkan bahwa Rumah Sakit Ziv di kota Safed merawat lima warga yang terluka, dengan kondisi mereka dinyatakan stabil.
Militer Israel menyebutkan bahwa dua drone dari Lebanon mendarat di wilayah utara Dataran Tinggi Golan. Tentara menembakkan rudal intersepsi ke arah drone tersebut, yang menyebabkan kebakaran di Safed.
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel, dengan bentrokan antara pasukan Israel dan Hizbullah menjadi yang paling mematikan sejak perang skala penuh antara kedua pihak pada tahun 2006.
Pertempuran ini terjadi bersamaan dengan serangan militer Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.100 orang sejak serangan besar oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.