Jakarta, KabarBerita.id — Kelompok militan Hizbullah di Lebanon meluncurkan serangan roket ke Israel pada Rabu (12/6) sebagai respons atas kematian seorang komandan senior mereka yang tewas dalam serangan Israel sehari sebelumnya. Hizbullah berjanji akan meningkatkan intensitas serangannya.
Sejak serangan oleh sekutu mereka, Hamas, terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu perang di Jalur Gaza, Hizbullah dan pasukan Israel hampir setiap hari terlibat dalam serangan lintas perbatasan. Pertukaran tembakan ini telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan Hizbullah sering menggunakan drone untuk menyerang posisi militer Israel, sementara Israel membalas dengan serangan terarah terhadap militan.
“Kami akan meningkatkan intensitas, kekuatan, kuantitas, dan kualitas serangan kami,” kata pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine, dilaporkan oleh AFP.
Di Doha, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu menyerukan solusi diplomatik untuk ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon, menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza akan “mengurangi tekanan yang sangat besar dari situasi tersebut.”
Hizbullah menyatakan bahwa sebagai respons atas “pembunuhan oleh musuh Zionis,” mereka melancarkan enam serangan menggunakan roket Katyusha atau rudal Burkan. Dalam pernyataan terpisah, kelompok yang didukung Iran ini juga mengklaim telah melakukan lebih dari 10 serangan lain terhadap pasukan dan posisi Israel pada hari yang sama, termasuk serangan menggunakan drone.
Tentara Israel melaporkan bahwa lebih dari 150 “proyektil” telah ditembakkan dari Lebanon dalam tiga serangan berturut-turut, dengan sekitar 90 proyektil diidentifikasi melintasi perbatasan. Serangan pertama diikuti oleh serangan kedua dengan sekitar 70 proyektil, dan serangan ketiga dengan sekitar 10 proyektil. Militer Israel membalas dengan menyerang beberapa lokasi di Lebanon selatan.