Hizbullah Menyerang Markas Intelijen Mossad, Israel Balas dengan Serangan Roket

Jakarta, KabarBerita.id — Israel mengklaim bahwa Hizbullah berencana menyerang pangkalan militer dan markas intelijen Mossad melalui serangkaian serangan udara yang dilancarkan oleh kelompok milisi yang berkuasa di Lebanon selatan, pada Minggu (25/8). Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa pihaknya yakin Hizbullah merencanakan serangan rudal ke Pangkalan Glilot dekat Herzliya pada Minggu pagi.

Pangkalan Glilot adalah lokasi bagi beberapa unit intelijen militer Israel (IDF) dan markas besar Mossad.

Namun, menurut Times of Israel, IDF berhasil menggagalkan rencana tersebut dengan melancarkan serangan udara pendahuluan ke Lebanon selatan pada dini hari Minggu.

Pertukaran serangan udara antara Israel dan Hizbullah terus berlangsung sejak dini hari Minggu.

Jet tempur Israel menyerang Lebanon selatan sebagai langkah pendahuluan untuk mengantisipasi serangan Hizbullah terhadap negara Zionis tersebut.

Militer Israel mengklaim bahwa mereka mendeteksi persiapan Hizbullah untuk meluncurkan ratusan rudal ke wilayahnya pada pukul 05.00 pagi, sehingga Israel melancarkan serangan udara dengan 100 jet tempur setengah jam sebelumnya.

Israel juga mengklaim serangan ke Lebanon selatan berhasil menghancurkan ribuan peluncur roket milik Hizbullah.

Tak tinggal diam, Hizbullah merespons dengan menembakkan ratusan roket Katyusha beberapa saat setelah serangan Israel. Hizbullah menyatakan bahwa serangan tersebut menghantam 11 instalasi militer Israel, termasuk pangkalan Meron dan empat lokasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki oleh Tel Aviv.

Hizbullah menegaskan bahwa serangan ini adalah balasan atas kematian komandan mereka, Fuad Shukr, yang terbunuh pada Juli lalu.

Rentetan roket dan drone yang menghantam wilayah utara Israel memicu sirene darurat di seluruh wilayah tersebut. Militer Israel menetapkan status darurat selama 48 jam ke depan sebagai dampak dari aksi saling serang ini.

Militer Israel juga meminta warga di wilayah utara untuk mengungsi ke tempat perlindungan jika diperlukan dan melarang pertemuan massa untuk sementara waktu.

Kantor berita Lebanon, NNA, melaporkan bahwa satu orang terluka parah akibat serangan drone Israel di Qasimia, Lebanon selatan. Serangan udara Israel juga dilaporkan menewaskan satu orang di kota Khiam.

Sementara itu, beberapa orang dilaporkan terluka di kota Acre, Israel, akibat serangan Hizbullah.

Tinggalkan Balasan