Jakarta, KabarBerita.id — Pria pengguna vape atau rokok elektrik tampaknya perlu berhati-hati. Studi terbaru menemukan, vape dapat mengganggu organ reproduksi pria.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Revista Internacional de Andrologia menemukan, vape dapat mengecilkan ukuran testis, menghambar gairah seks, hingga menurunkan jumlah sperma.
Para ilmuwan melakukan pengujian pada tikus. Tikus dipaparkan asap rokok dan uap rokok elektrik. Setelahnya, ilmuwan melakukan pembacaan ukuran testis tikus serta mengidentifikasi penanda stres dalam darah dan alat kelamin.
Ditemukan, jumlah sperma tikus yang terpapar uap rokok elektrik adalah sebesar 95,1 juta sperma per mililiter. Angka ini berada di bawah 98,5 juta per mililiter pada kelompok yang tidak terpapar zat nikotin apa pun.
Sementara kelompok tikus yang terpapar asap rokok konvensional memiliki jumlah sperma terendah, yakni sebesar 89 juta sperma per mililiter. Testis mereka juga lebih kecil dan ringan dibandingkan tikus yang terpapar uap rokok elektronik dan kelompok kontrol.
“Harus dipertimbangkan bahwa meskipun cairan [rokok elektrik] dianggap tidak berbahaya, namun itu dapat meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan perubahan morfologi pada testis,” tulis para peneliti, melansir New York Post.
Pada tahun 2020, peneliti Denmark juga menemukan bahwa pria pengguna rokok elektrik memiliki jumlah sperma yang lebih rendah daripada mereka yang non-vaper.
Namun demikian, para peneliti mencatat diperlukan studi lebih lanjut terhadap manusia untuk mendukung temuan tersebut.