Hasto Sindir Anies soal Banjir: Salah Asumsi Air Masuk Bumi

Jakarta, KabarBerita.id — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkritik pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal banjir yang sempat disampaikan saat masa kampanye Pilgub DKI 2017 silam.
Menurut Hasto, Anies telah keliru berasumsi soal banjir di DKI dengan menyebut air akan selalu masuk atau menyerap ke bumi. Asumsi itu, menurut dia, kini menyebabkan banjir di ibu kota kian parah.

“Kalau bicara banjir Jakarta, kan saya juga sebagai sebuah kritik, karena asumsi yang salah bahwa air itu akan masuk ke bumi. Itu kan yang disampaikan pada saat kampanye,” kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu (20/2).

Saat kampanye, ujar Hasto, Anies menyatakan penanganan banjir Jakarta harus dilakukan dengan memastikan air meresap ke dalam tanah.

Asumsi itu, kata dia, berbeda dengan konsep pembangunan infrastruktur agar air mengalir hingga ke hilir atau laut.

Padahal, menurutnya, banjir di Jakarta adalah persoalan manajemen, tata ruang, dan keberanian mengambil keputusan. Hasto mengaku pihaknya telah banyak belajar dari penanganan banjir di Jakarta.

Saat ini, kata Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menginstruksikan para kader agar sering bertemu dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk belajar menyeluruh soal perubahan iklim.

Dia berharap, para kader partai nantinya sadar tentang perubahan iklim dan dampaknya pada kenaikan muka air laut, sehingga berpengaruh pada politik tata ruang hingga politik pertanian.

“Itu harus betul-betul memperhatikan aspek cuaca tersebut. Ini yang kemudian kepala daerah PDI Perjuangan, karena mendapat kesempatan yang begitu luas untuk membahas aspek-aspek lingkungan, maka juga otomatis terbangun suatu kultur untuk merawat lingkungan dengan baik,” ujarnya.

Terkait dengan banjir hari ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tetap menargetkan banjirdi sejumlah wilayah Ibu Kota surut dalam waktu enam jam. Ia memastikan jajarannya responsif dalam penanganan banjir kali ini.

Anies menjelaskan pihaknya tetap berupaya untuk segera mengalirkan air dari tempat-tempat yang tergenang untuk kembali ke sungai, sehingga target genangan surut dalam enam jam dapat tercapai.

“Targetnya adalah kita di tempat yang di situ terjadi genangan, maka bila tidak ada kendala khusus, seperti tanggul yang jebol dan lain lain, diharapkan dalam enam jam bisa surut,” kata Anies dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/2).

Diketahui, sejumlah wilayah di ibu kota terendam banjir usai hujan lebat yang turutn sejak Jumat (19/2) malam. Di beberapa wilayah, banjir masih di ketinggian hingga 1-2 meter. Sejumlah warga menyebut banjir kali ini bahkan lebih parah dari awal 2020 lalu.

Pantauan melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki) per pukul 14.53 WIB, banjir setidaknya menggenangi 30 titik yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

Ketinggian banjir berkisar antara 30 cm sampai di atas 1,5 meter. Beberapa kelurahan yang terpantau mengalami genangan tinggi seperti Cipinang, Kebon Manggis dan Kramat Jati di Jakarta Timur, serta Pela Mampang di Jakarta Selatan.

Tinggalkan Balasan