Sukabumi, KabarBerita.id — Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi membuka kegiatan pembinaan Tenaga Pendidik Keagamaan dan Marbot Masjid di Gedung Qolbun Salim Kota Sukabumi, Senin (4/7/2022).
Dalam momen tersebut wali kota menitipkan para tenaga pendidik keagamaan jadi garda terdepan dalam menanamkan pendidikan karakter kepada anak-anak. Hadir dalam acara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi, Asisten II sekaligus Plt Asisten 1 Setda Kota Sukabumi Beni Haerani, BPJS Ketenagakerjaan, dan Kementerian Agama.
” Keberadaan kita mencoba melakukan proses mencetak generasi terbaik,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Sehingga harus bangga menjadi guru madrasah baik RA, TPQ, MD dan ponpes serta lainnya.
Hal ini kata Fahmi, karena keberadaan tenaga kependidikan mewariskan peradaban kepada generasi pelanjut. Sebab tidak ada hal yang lebih penting yang diwariskan selain mewariskan pendidikan karakter kepada mereka.
Terlebih kata Fahmi, tantangan semakin berat seiring percepatan teknologi. Di mana sekarang ada istilah disrupsi dan transformasi, maknanya perubahan yang cepat dan tidak menyangka terjadi seperti belajar dengan menggunakan online di semua jenjang pendidikan karena waktu itu terjadi puncak pandemi.
Namun kata Fahmi, ada dampak positif yakni adaftasi dengan teknologi. Di sisi lain ada dampak berupa anak makin lengket dengan gadget, sehingga ketergantungan makin kuat dan ada kekhawatiran anak melihat situs yang tidak baik.
” Kehadiran kita dalam kerangka memberikan pendidikan karakter dan saya titipkan itu ke ponpes dan madrasah, bagaimana bersemangat mendidik dan membina serta membentuk generasi dengan karakter terbaik,” ungkap Fahmi. Hal ini karena dalam agama Islam akhlak itu di atas ilmu, jadi wali kota titipkan pertama pendidikan karakter agar tenaga pendidik bersemangat dan tidak letih dalam pewarisan karakter terbaik kepada anak.
Sehingga kata Fahmi, pemda memberikan insentif khusus kepada tenaga kependidikan keagamaan. Selain itu diberikan pula kepada marbot sehingga sebagai pilar keagamaan bisa maksimal dalam menjalankan tugasnya.
” Kalau ibadah nyaman dan khusyu maka tempat ibadah harus nyaman dan tugas marbot di dalamnya,” kata Fahmi. Dalam acara itu juga ia menitipkan pemda mempunyai gerakan Magrib Mengaji karena khawatir ada anak yang masih buta huruf baca tulis Alquran.
Di mana lanjut Fahmi, program berbasiskan kelurahan mendata jumlah anak yang buta huruf supaya tidak ada lagi. Mari sama-sama entaskan masalah ini dengan memberantas buta tulis Alquran.
Data dari Bagian Kesra Setda Kota Sukabumi menyebutkan, total Tenaga Pendidik Keagamaan dan Marbot Masjid yang mendapatkan pembinaan dan memperoleh insentif sebanyak 1.993 orang.