Jakarta, KabarBerita.id — Dalam rangka menghadapi perhelatan MotoGP di sirkuit Mandalika, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengusulkan untuk perbanyak penerbangan langsung atau direct flight dari dan menuju wilayahnya.
Usulan ini disampaikan saat pembahasan isu-isu strategis pembangunan di Provinsi Bali, NTB, dan NTT dan pembahasan mengenai langkah kerjasama diantara Bali-NTB-NTT.
Minimnya penerbangan langsung ke NTB, disayangkan Zulkieflimansyah, mengingat NTB memiliki banyak destinasi unggulan.
“Direct flight menjadi kemestian yang wajib dilakukan mengingat ketika ada direct flight, kunjungan dari negara tetangga seperti Australia meningkat berkali-kali lipat,” katanya.
NTB saat ini sedang menghadapi ajang internasional seperti MotoGP, World Superbike dan perhelatan besar lain dengan harapan menjadi pemicu bangkitnya pariwisata NTB pasca-pandemi.
“Selain Mandalika, tentu ada destinasi lain seperti , Gili Tramena, Rinjani, Moyo, dan Sembalun yang sudah mendunia. Kebutuhan penting saat ini yaitu konektivitas, dan Direct flight menjadi sebuah keharusan,” lanjutnya.
Usulan pemerintah pusat yang berencana menurunkan status bandara internasional menjadi domestik disinggung oleh Gubernur Zulkieflimansyah.
Gubernur Zulkieflimansyah meminta dalam penyederhanaan bandara internasional itu, tidak menyertakan Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid (BIZAM).
“Status internasional airport semoga dipertahankan dengan adanya MotoGP dan internasional event karena fasilitas kita more than enough atau lebih dari cukup,” terangnya.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Joshapat Rizal Primana menyatakan bahwa untuk menanggapi hal tersebut, masukan Gubernur NTB akan menjadi prioritas utama dalam perencanaan pembangunan.
“BIZAM akan tetap kami fungsikan sebagai bandara internasional dan akan dikoordinasikan dengan Angkasa Pura. Kami juga akan perhatian terhadap direct flight dengan Australia dan negara lain,” katanya.