Jakarta, KabarBerita.id — Miftah Maulana Habiburahman selaku Pengasuh pondok pesantren ora Aji Sleman, Jogjakarta, alias gus Miftah menjelaskan, bahwa Ihwal pelanggaran wayang yang memerankan lakon penceramah Khalid Basalamah di pesantrennya pada Jumat (18/2).
Dalam pagelaran wayang yang didalangi oleh Warsono Harjo Darsono tokoh yang menyerupai Basalamah berkali kali digebuk oleh lakon wayang lain. Kemudian adegan tersebut menuai kecaman dari warga net.
“Mbok ki cangkemmu cangkem opo cok. Yen koe ra seneng wayang ra sah kakehan cangkem koe,” demikian ucap Ki Warseno sambil memerankan adegan Basalamah yang digebuk.
Gus Miftah mengatakan bahwa adegan tersebut merupakan hak Ki Warseno selaku dalang. Sedangkan dirinya bertanggung jawab pada pelaksanaan Gelaran wayang dan sajak yang di bacakan usai Gelaran tersebut.
Menurutnya lakon Khalid Basalamah dalam wayang tersebut merupakan permintaan kelompok seniman kepada dirinya. Akan tetapi ia membantah keluaran tersebut untuk merespon pernyataan Basalamah baru baru ini yang dinilai telah mengharamkan wayang.
Menurutnya pondok pesantren ora Aji yang ia asuh telah sejak 2012 rutin melakukan pagelaran wayang. Akan tetapi agenda rutin tersebut sempat terhenti selama adanya Pandemi virus Corona.
Disisi lain ia tidak memper masalahkan pernyataan Khalid Basalamah yang telah menganggap wayang haram.
Menurutnya pernyataan Basalamah tersebut merupakan murni perbedaan pendapat yang lumrah dalam ajaran Islam.
Ia meminta supaya semua pihak dewasa merespons perbedaan tersebut dan tidak semakin memperkeruh suasana hanya karena mengambil keuntungan pribadi.