Gunung Kidul Kembangkan Kawasan Penyangga Geopark Gunungsewu

Wisatawan menikmati senja di Embung Nglanggeran, yang ada di kaki Gunung Purba Nglanggeran, Desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Kamis (14/5). Gunung yang aktif sekitar 70 juta tahun lalu dan menjulang dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut itu dikembangkan oleh masyarakat menjadi salah satu obyek wisata alternatif yang menawarkan keunikan bentang alam. Kompas/Agus Susanto (AGS)14-05-2015

GUNUNGKIDUL, Kabarberita.id – Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan kawasan penyangga Geopark Gunungsewu agar tidak dikeluarkan dari jaringan geopark internasional dalam menghadapi validasi UNESCO di 2019.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan pengembangan kawasan penyangga Geopark Gunungsewu harus memperhatikan tiga indikator penting yang dilakukan, yakni baylor university, culture university, dan geo university.

“Di dalam indikator itu ada edukasi, konservasi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, pembangunan berkelanjutan, dan mitigasi gasi bencana,” kata Hary.

Dia mengatakan kepentingan tersebut, beberapa waktu lalu pihaknya menghadiri undangan dari tim percepatan geopark di Indonesia. Salah satu upaya ialah meningkatkan keberadaan penyangga 13 situs geosite.

“Kami ambil contoh  dalam pendukung geosite Gunung Api Purba Nglanggeran misalnya, ada Kampung Emas, Desa Wisata Kerajinan Bobung, dan Desa Wisata Jelok,” katanya.

Hary mengatakan nantinya kalau lolos validasi konsep Geopark Gunungsewu telah dianggap memenuhi standar minimal yang ada di UNESCO.

“Kalau lolos seharusnya ada perbedaan dibanding saat ini,” katanya.

Geopark Gunungsewu meliputi tiga kabupaten masing-masing Gunung Kidul, Pacitan dan Wonogiri. Ada puluhan geosite didalamnya, khusus Gunung Kidul ada 13 situs geosite yakni, Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Kali Ngalang, Gedangsari, Hutan Wanagama, Playen, Air Terjun Sri Gethuk, Bleberan, Playen, Gua Kali Suci, Semanu, Gua Jomblang, Semanu, Gua Pindul, Bejiharjo, Karangmojo, Lembah Karst Mulo, Wonosari.

Selanjutnya, Pantai Baron-Pantai Kukup-Pantai Krakal, Tanjungsari, Pantai Siung-Gunung Batur-Pantai Wediombo, Tepus dan Girisubo, Hutan Wisata Turunan, Girisuko, Panggang, Gua Cokro, Umbulrejo, Ponjong dan Bengawan Solo Purba (Sadeng) wilayah Desa Pucung, Kecamatan Girisubo.

Tinggalkan Balasan