Sumatera Barat, KabarBerita.id — Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyatakan salah satu kontribusi pemerintah provinsi dalam menjaga ekosistem lingkungan adalah dengan memelihara hutan dari aksi-aksi ilegal yang akan merusak seperti penebangan liar.
“Mengurangi dan menjaga kerusakan hutan demi meminimalkan masalah lingkungan yang mungkin timbul adalah tugas kita semua ke depan. Ini penting karena hal yang sangat substansial mengenai masalah lingkungan hidup,” kata Gubernur Mahyeldi saat memperingati Hari Lingkungan Hidup Dunia 2021 di halaman kantor gubernur di Padang, Kamis (16/5).
Mahyeldi mengatakan menjaga hutan bisa memberdayakan masyarakat sekitar hutan dengan beberapa skema yang memungkinkan diantaranya Perhutanan Sosial dan tidak hanya semata menjadi tugas dari petugas.
Selain itu masyarakat tidak lagi berupaya mencari penghasilan tambahan dengan merambah hutan karena sudah diberikan bantuan agar masyarakat sekitar hutan bisa mendapatkan penghasilan.
“Koloni lebah madu adalah salah satu bantuan yang pernah diberikan. Paling tidak ada tambahan 1000 koloni lebah madu untuk masyarakat sekitar hutan yang menjadi target kita setahun,” terangnya.
Madu penting untuk menjaga kesehatan yang meningkatkan vitalitas masyarakat sehingga kinerja bisa semakin baik, selain bisa memberikan tambahan penghasilan bagi peternak.
“Minum Madu Asli di Sumbar bisa menjadi gerakan yang kita buat, karena untuk madu ini sudah ada pula kelompok yang mengelola. Gerakan Minum Madu Asli di Sumbar menyasar sekolah-sekolah hingga ibu hamil untuk mencegah stunting,” katanya.
Masyarakat Sumbar ditargetkan bisa meminum madu sekitar 350 ml setiap bulan.
Semakin banyak penghasilan masyarakat peternak di lingkungan sekitar hutan, jika semakin banyak konsumsi madu dan tentunya tidak ada lagi yang berfikir masuk hutan untuk penebangan liar sehingga lingkungan hutan bisa terjaga.
Sambutan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga dibacakan oleh Mahyeldi yang sebelumnya telah disampaikan juga dalam peringatan yang sama pada 5 Juni 2021.