PADANG, Kabarberita.id – Gubernur Sumatera Barat Irwan Praytitno memaparkan ada empat upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi itu yaitu meningkatkan ekspor, mendatangkan investasi, mengembangkan pariwisata dan mempercepat pencairan APBD dan APBN.
“Untuk ekspor impor saat ini pelabuhan Teluk Bayur kondisinya sudah bagus dan dapat melayani beragam komiditas yang akan dikirim mulai dari sawit, batu bara hingga pupuk,” kata dia di Padang, Jumat.
Akan tetapi ia menilai untuk ekspor tersebut juga tergantung kepada harga komoditas tingkat dunia sehingga tidak bisa terlalu dikondisikan.
Kemudian upaya kedua adalah memburu para investor untuk menanamkan modal dan kalau ke luar negeri yang bisa ditawarkan adalah energi terbarukan seperti panas bumi.
“Investasi pada bidang ini akan mendukung keberadaan industri yang membutuhkan energi,” kata dia.
Lalu upaya berikutnya adalah mengembangkan sektor pariwisata karena akan mendatangkan uang lewat kunjungan wisatawan.“Berdasarkan pengalaman jarang daerah tujuan wisata yang penduduknya miskin,” kata dia.
Selanjutnya upaya yang dilakukan adalah mempercepat pencairan APBD dan APBN agar program pembangunan dapat berjalan.
Jadi inti untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu adalah bagaimana caranya agar uang bisa beredar sebanyak-banyaknya, kata dia.
Ia menceritakan pengalamannya ketika baru dilantik sebagai Gubernur pada 2010 sempat mengajak beberaap orang menanamkan modal di Sumbar.
“Ternyata berdasarkan kajian yang dilakukan belum untung dan tiga tahun kemudian ditawarkan kembali baru bersedia,” katanya.
Ia menyampaikan mencari investor tersebut tidak mudah karena orientasi mereka adalah mencari keuntungan.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat menilai pertumbuhan ekonomi provinsi itu triwulan I 2017 relatif membaik berada pada posisi 4,91 persen atau sedikit meningkat dibandingkan triwulan IV 2016 yang hanya 4,86 persen.
“Perbaikan ekonomi Sumbar terjadi karena meningkatnya aktivitas konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan ekspor,” kata Kepala BI perwakilan Sumbar Puji Atmoko.
Ia menjelaskan berdasarkan komponen lapangan usaha terjadi perbaikan pada sektor pertanian yang disebabkan pergeseran musim tanam dan peningkatan produksi perikanan.
Kemudian dari sektor transportasi dan perdagangan terjadi peningkatan karena adanya penambahan armada dan rute perjalanan untuk angkutan sungai, danau dan penyeberangan, katanya. Selain itu, sektor informasi dan komunikasi tumbuh positif karena adanya peningkatan kapasitas jaringan telekomunikasi dan penambahan aplikasi web.
Sementara dari komponen pengeluaran terjadi peningkatan konsumsi terutama didorong oleh tumbuhnya kelompok perumahan dan furnitur serta meningkatnya pengeluaran kesehatan dan pendidikan.
Pada sektor konsumsi pemerintah terjadi perlambatan karena masih minimnya pengeluaran di awal tahun dan berdasarkan data yang dihimpun, realisasi belanja barang baru 10 persen sementara belanja pegawai baru sembilan persen dari total APBD, kata dia.
“Kemudian untuk investasi relatif stabil yang secara umum ditopang oleh sektor bangunan dan konstruksi,” lanjutnya.