Jakarta, KabarBerita.id — Industrialisasi sebagai program pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat bukan milik pemimpin, namun keniscayaan dengan era ekonomi global saat ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah, SE, MSc dihadapan dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah masyarakat Lombok Utara di kantor Bupati Lombok Utara, Tanjung.
Ia mengatakan bahwa Industrialisasi harus menjadi pilihan menghadapi ekonomi global saat ini bukan karena program Gubernur atau pemerintah.
Ia melanjutkan pada era industrialisasi terbukti mengembangkan produksi dan menaikkan ekonomi masyarakat. Bahan mentah yang ada akan bernilai ekonomis lebih apabila pola industri sederhana seperti pengemasan untuk daya tahan produk mulai dilakukan.
Namun begitu, meski tidak seperti yang dibayangkan dengan pabrik besar, langkah kecil tersebut membutuhkan kerja keras dan perjuangan.
Gubernur menjelaskan, Industrialisasi membutuhkan biaya belajar. Setiap produk yang punya pasar pasti akan dibuat tapi industri yang dipilih harus tepat agar bisa menaikkan ekonomi dan investasinya ada di teknologi mesin.
Sementara itu Bupati Lombok Utara, Johan Samsu mengatakan potensi industri di Lombok Utara sangat banyak. Beberapa komoditas seperti kopi, vanila dan kelapa berpeluang industri.
Johan mengatakan, tga sumber komoditas KLU seperti pertanian dengan lahan yang luas memungkinkan industri pengolahan gabah. Begitupula dengan komoditas kelapa untuk CPO yang melimpah, pabriknya akan segera berdiri di Pemenang.
Johan melanjutkan, Peluang UMKM juga sangat besar mengingat KLU juga memiliki potensi pariwisata besar dengan hotel dan akomodasi lainnya yang membutuhkan produk lokal.
Kepala Dinas Perindustrian, Nuryanti mengatakan ekosistem industrialisasi telah mulai dibangun di KLU mulai dari bahan baku, regulasi sampai mendorong dibuatnya Rencana Pembangunan Industri Kabupaten.