Berita  

Golkar tak Risau Elektabilitas Menurun Gegara Novanto

Jakarta, KabarBerita.id — Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman menyatakan hasil lembaga survei Poltracking Indonesia tidak perlu menjadi kekhawatiran.

“Saya pikir bukan kekhawatiran tetapi kami lebih menjadikan hasil survei hari ini sebagai sebuah dasar, motivasi kami. Mungkin lebih jadi dorongan kami untuk segera mencari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan kemelut dinamika di Partai Golkar ini,” kata Maman di gedung KPK, Jakarta, Senin (27/11).

Maman memenuhi panggilan KPK sebagai saksi yang meringankan Novanto dalam penyidikan kasus korupsi KTP-e dengan tersangka Setya Novanto.

Sebelumnya, lembaga survei Poltracking Indonesia merilis peringkat elektabilitas Partai Golkar berada di peringkat ketiga, dengan 10,9 persen, setelah PDI Perjuangan (23,4 persen) dan Partai Gerindra (13,6 persen).

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan di Jakarta, Minggu, bahwa lemahnya elektabilitas Partai Golkar tersebut disebabkan oleh dua faktor, yakni meningkatnya elektabilitas Partai Gerindra dan adanya persoalan hukum yang menimpa Ketua Umum Setya Novanto.

“Terkait mengenai hasil survei terakhir dari Poltracking, rapat pleno DPP Partai Golkar itu sudah ambil keputusan yang berdasarkan tiga hal dasar pertimbangan, yaitu suara kebatinan seorang Setya Novanto, suara kebatinan pengurus DPP Partai Golkar, dan suara kebatinan publik. Artinya, hasil survei itu juga bisa masuk dalam kategori suara kebatinan dari publik,” tuturnya.

Oleh karena itu, kata Maman, hasil survei elektabilitas itu pasti akan menjadi salah satu pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah maupun keputusan Partai Golkar ke depan.

“Namun, yang terpenting bagi kami adalah apapun langkah yang kami ambil itu harus kita sesuaikan dengan aturan main dan konstitusional partai,” ucap Maman.

Tinggalkan Balasan