Jakarta, KabarBerita.id — Gerakan Indonesia Beradab (GIB) menggelar Seminar 4 Pilar Kebangsaan Indonesia pada Sabtu, 11 Agustus 2018 di Gedung F Lantai 6 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tidak kurang dari 400 peserta dari berbagai elemen institusi, lembaga, profesi dan perorangan hadir mengikuti seminar ini.
Menurut Ketua Presidium Gerakan Indonesia Beradab (GIB), Dr. Bagus Riyono, Seminar 4 Pilar Kebangsaan Indonesia ini digelar untuk mengampanyekan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia.
“Cita-cita luhur GIB adalah menegakkan kembali nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dalam kehidupan Bangsa Indonesia. Hanya dengan itu bangsa Indonesia akan mampu menjadi bangsa yang tangguh, mandiri, adil dan makmur serta dapat berperan aktif dalam mewujudkan kehidupan dunia yang saling menghormati dan damai,” tandas Bagus Riyono, Ketua Presidium GIB.
Seiring dengan pernyataan Bagus, Dr. Sukro Muhab, anggota Presidium GIB yang menjadi Ketua Panitia kegiatan seminar ini mengungkapkan bahwa GIB akan terus menjadi pelopor bagi masyarakat dalam menegakkan nilai-nilai luhur berbangsa dan bernegara sesuai dengan falsafah Pancasila. Dosen yang juga aktifis Jaringan Sekolah Islam Terpadu ini khawatir akan fenomena kemerosotan moral bangsa khususnya generasi muda.
“Kami ingin kembali menegakkan nilai-nilai luhur berbangsa dan bernegara sesuai dengan falsafah Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan juga berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Kami khawatir dengan degradasi moral anak bangsa,” ungkap Sukro.
Gerakan Indonesia beradab menghadirkan Muhammad Rizal, S.H., M.Si Kepala Biro Pimpinan Sekretariat Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sebagai pembicara Seminar Empat Pilar Kebangsaan ini.
Rizal sebagai pembiacara mengetengahkan pentingnya Empat Pilar Kebangsaan bagi negara Indonesia. 4 Pilar Kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tentram, dan sejahtera, serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
Bagi suatu negara terdapat sistem keyakinan (belief system) atau filosofi (philosophische grondslag) yang isinya berupa konsep, prinsip, serta nilai yang dianut oleh masyarakat suatu negara. Filosofi dan prinsip keyakinan yang dianut oleh suatu negara digunakan sebagai landasan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Suatu pilar kebangsaan harus kokoh dan kuat untuk menangkal berbagai bentuk ancaman dan gangguan, baik dari dalam maupun dari luar. Pilar kebangsaan Indonesia yang berupa belief system harus dapat menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, kenyamanan, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua warga negara,” jelas Rizal