Jakarta, KabarBerita.id — M Taufik, Politikus Gerindra mempertanyakan kapasitas Giring Ganesha, Ketua PSI tentang ucapannya tentang masa depan RI suram jika dipimpin oleh sosok yang sebelumnya dipecat Jokowi.
Dalam pernyataan itu Giring tak menyebut siapa tokoh yang dimaksud. Tetapi Gerindra menilai ucapan Giring hanya untuk mendapatkan panggung politik.
Taufik juga mengaku tidak tahu siapa tokoh yang disindir Giring. Namun Taufik mempertanyakan kapasitas Giring.
“Die siape? Pangkatnya ape? Tapi gapapa, emang harus nyari panggung. Makanya banyak bertiktok tia. Harus bikin banyak konten,” kata Taufik.
Sebelumnya, pernyataan Giring itu disampaikan di hadapan presiden Jokowi pada momen Hari Ultah PSI ke-7.
Mulanya Giring mengaku siap jadi oposisi pemerintah di periode mendatang jika presiden terpilih kelak ialah sosok intoleran.
Ia melanjutkan, kemajuan yang telah dicapai Jokowi selama dua periode ini akan hancur jika sosok penggantinya merupakan orang yang punya rekam jejak sentimen SARA untuk menang dalam Pilkada dan seorang yang pembohong.
Namun Giring tak spesifik menyebut siapa sosok yang ia maksud. Ia hanya mengatakan bahwa sosok itu pernah dipecat oleh Jokowi.
Sebelumnya, Giring juga pernah melontarkan hal yang sama dalam sebuah keterangan video beberapa waktu lalu. Namun saat itu Giring menyebut langsung nama Gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan.
Di video itu Giring menuding Anies sebagai pembohong. Ia juga menyebut Anies kerap berpura-pura peduli terhadap masyarakat di tengah kesulitan masyarakat saat pandemi virus corona (Covid-19).
Giring melanjutkan bahwa Anies sering menperlihatkan dirinya peduli dengan penderitaan rakyat di masa pandemi. Namun, ia juga mengajak publik untuk menguji kebenaran citra peduli Anies tersebut dengan melihat penggunaan uang rakyat melalui APBD DKI di masa pandemi.
Giring juga sempat menyinggung Anies yang mengklaim tidak punya dana untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Jakarta. Bahkan saat Anies sempat meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jakarta.
Menurut Giring, Dalam situasi krisis, seorang pemimpin harus berupaya keras untuk menyelamatkan rakyatnya.
Baginya prinsip untuk mendahulukan kepentingan rakyat merupakan langkah yang sangat penting untuk dilakukan pemimpin.