Jakarta, KabarBerita.id — Sebuah gedung kondominium baru di Tokyo, Jepang dirobohkan karena dianggap menghalangi pemandangan Gunung Fuji.
Pengembang memutuskan untuk merobohkan kondominium yang hampir rampung dibangun itu, usai masyarakat sekitar mengeluh bahwa gedung itu menghalangi pandangan mereka ke Gunung Fuji.
Grand Maison Kunitachi Fujimi Dori, nama gedung tersebut, terdiri atas 10 lantai dan 18 unit dijual seharga 70 hingga 80 juta yen per apartemen, menurut Kyodo News.
Pembangunan kondominium yang berjarak 10 menit berjalan kaki dari stasiun kereta Kunitachi ini dimulai pada Januari tahun lalu.
Pengembang Sekisui House menyesuaikan cetak biru aslinya setelah mendapat masukan dari para tetangga, menurunkan ketinggian setiap lantai, dan mengurangi bangunan dari 11 lantai menjadi 10 lantai.
Terlepas dari perubahan ini, pengembang mengatakan akan menghancurkan kondominium tersebut karena “kurangnya pertimbangan mengenai dampaknya terhadap pemandangan”.
Juru bicara Sekisui House mengatakan pada Selasa bahwa mereka “secara sukarela memutuskan untuk menghentikan proyek tersebut”.
“Tidak dapat disangkal bahwa situasi saat ini mempunyai dampak yang sangat besar terhadap lanskap. Kami telah memutuskan untuk memprioritaskan pemandangan dari jalan,” kata sang jubir dilansir dari Independent, Jumat (14/6).
“Kami sadar akan budaya yang menghargai pemandangan, namun kami gagal mempertimbangkannya secara memadai.”
Kondominium ini berada di bagian barat Tokyo yang terkenal dengan pemandangan indah gunung tertinggi di Jepang, yang tampak menjulang di ujung Jalan Fujimi, yang diberi nama jalan “Fuji Viewing”.
Gedung ini menghalangi separuh pemandangan gunung yang megah.
Penyewa dijadwalkan pindah ke gedung baru bulan depan.
“Kami tidak ingin kehilangan daya tarik kota kami, di mana pada hari yang cerah Anda dapat melihat Gunung Fuji dengan jelas,” kata seorang warga yang tidak disebutkan namanya kepada stasiun televisi Jepang TBS.
Pengembang akan mencatat biaya konstruksi dan pembongkaran sebagai kerugian luar biasa dan akan menawarkan kompensasi kepada pembeli.
Bulan lalu, Tokyo menyelesaikan pemasangan penghalang jaring besar untuk menghalangi pemandangan Gunung Fuji dalam upaya untuk mencegah wisatawan yang berperilaku buruk mengambil foto di tempat tersebut.
Sayangnya, baru seminggu dipasang, jaring penghalang itu sudah dirusak kembali oleh pengunjung.