Berita  

Faktor Manusia Paling Besar dalam Kecelakaan

JAKARTA, Kabarberita.id – Faktor manusia yang terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi, merupakan faktor yang paling besar dalam kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian, yaitu sebesar 61 persen, kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto Iskandar “Faktor manusia yaitu yang terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi ternyata menjadi faktor yang berpengaruh dalam keselamatan di jalan raya,” kata Pudji dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Menurut data Kepolisian, di Indonesia, rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan.

Data tersebut juga menyatakan bahwa besarnya jumlah kecelakaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu 61 persen kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia yaitu yang terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi, sembilan persen disebabkan karena faktor kendaraan (terkait dengan pemenuhan persyaratan teknik laik jalan) dan 30 persen disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan.

Menurut dia, keselamatan di jalan akan terwujud jika setiap orang mau peduli keselamatan dan disiplin berlalu lintas.

“Data tersebut janganlah hanya sebagai angka statistik dan dianggap tidak mungkin terjadi pada diri kita,” katanya.

Melalui kegiatan kampanye keselamatan, Pudji mengatakan berharap semua pihak pemangku kepentingan untuk lebih peduli terhadap keselamatan jalan.

“Saya berkeyakinan bahwa dengan campur tangan dari para pemangku kepentingan, diharapkan dapat menekan jumlah korban kecelakaan di jalan,” kata Pudji.

Pada 2013 Pemerintah telah mengeluarkan Inpres Nomor 4 tahun 2013 tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan yang menjadi payung hukum gerakan kampanye keselamatan lalu lintas jalan di Indonesia.

Dalam Global Status Report on Road Safety (WHO, 2015) disebutkan bahwa setiap tahun, di seluruh dunia, lebih dari 1,25 juta korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dan 50 juta orang luka berat.

Dari jumlah ini, 90 persen terjadi di negara berkembang di mana jumlah kendaraannya hanya 54 persen dari jumlah kendaraan yang terdaftar di dunia.

“Bila kita semua tidak melakukan apapun, 25 juta korban jiwa akan berjatuhan dalam kurun waktu 20 tahun ke depan,” katanya.

Dia mengimbau melihat fakta di atas sudah selayaknya semua pemangku kepentingan menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan keselamatan lalu lintas jalan di Indonesia.

“Untuk itu kegiatan ini diharapkan akan mengingatkan publik akan pentingnya keselamatan jalan. Kegiatan-kegiatan semacam ini diharapkan juga dapat menggugah segenap pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan kampanye keselamatan serupa agar kesadaran publik tentang keselamatan semakin meningkat,” katanya.

Tinggalkan Balasan