Berita  

Fakhri Kritik Performa Penyerang Timnas U-16

Jakarta, KabarBerita.id — Pelatih tim nasional sepak bola U-16 Indonesia Fakhri Husaini menyayangkan performa penyerangnya Amiruddin Bagus saat menghadapi India di laga pamungkas Grup C Piala U-16 Asia 2018.

Menurut Fakhri, Bagus tidak memberikan 100 persen kemampuannya dalam pertandingan tersebut.

“Di babak kedua, saat bertahan, dia tidak membantu bek kanan Amiruddin Bagas. Lalu dia tidak efektif ketika menguasai bola,” ujar Fakhri usai partai kontra India di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Kamis (27/9).

Pelatih asal Aceh tersebut melanjutkan, pencetak gol terbanyak di Piala U-16 AFF 2018 dengan 12 gol itu seharusnya bisa tampil 100 persen di manapun dia ditempatkan di lapangan.

Saat melawan India, Bagus yang kerap dipasang sebagai penyerang tengah memang digeser ke penyerang sayap kanan. Sementara posisi yang biasa ditempati Bagus diisi oleh Sutan Zico.

“Penting untuk diketahui semua pemain bahwa ketika diberikan kesempatan bermain, dia harus menunjukkan 100 persen kemampuannya. Posisi Bagus digeser ke kanan karena saya membutuhkannya di sana.

“Makanya tadi saya bilang tadi ke Bagus, ‘Di sektor manapun kamu bermain, bangsa ini butuh 100 persen dari dirimu’,” tutur Fakhri.

Bagus sendiri akhirnya diganti dengan Rendy Juliansyah pada menit ke-72. Meski demikian, pertandingan Indonesia versus India tetap berakhir imbang 0-0.

Adapun hasil seri 0-0 itu membuat Indonesia berhak melaju ke perempatfinal Piala U-16 Asia 2018 sebagai juara Grup C setelah mengoleksi lima poin dari tiga pertandingan.

India juga lolos ke delapan besar sebagai peringkat kedua Grup C setelah sama-sama mengoleksi lima poin dari tiga laga, tetapi kalah selisih gol dari Indonesia.

Di perempatfinal, Indonesia akan berhadapan dengan peringkat kedua Grup D pada Senin (1/10) di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Sebelum menuju ke sana, ada hal lain yang menurut Fakhri perlu ditingkatkan dari timnya yakni akurasi tendangan jarak jauh.

“Di laga kontra India, pemain kami seperti David Maulana beberapa kali memiliki peluang melalui tendangan dari luar kotak penalti, tetapi tidak ada yang tepat sasaran. Walaupun begitu, teknik itu memang perlu terutama ketika kami menghadapi tim yang bertahan rapat,” tutur dia

Tinggalkan Balasan