Jakarta, KabarBerita.id – Meninggalnya legenda basket Kobe Bryant dalam sebuah kecelakaan Helikopter yang terjadi Minggu (26/1) di California, Amerika Serikat mengagetkan semua orang, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir yang sangat kehilangan atas kepergian sang bintang.
“Berita tersebut sangat mengagetkan. Sebagai sesama keluarga basket internasional, Kobe Bryant juga menjadi ambassador FIBA Dunia. Sebuah kehilangan yang sangat atas kepergiannya,” ujar Erick yang juga menjabat sebagai Central Board di FIBA (Federasi Basket Internasional) dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Sebagai seorang penggemar Kobe Bryant, ia mengaku sangat kehilangan. Kobe Bryant juga merupakan salah satu pebasket yang terkenal dengan keramahannya.
“Penampilannya di lapangan basket sangat luar biasa. Saat berduet dengan Shaquille O’Neal mampu mengantarkan Lakers merebut gelar juara NBA. Begitupun ketika dia sudah tidak bertandem dengan Shaquille O’Neal, Kobe juga mampu membawa Lakers juara NBA,” kata Erick
Erick juga mengaku memiliki kenangan dengan pebasket yang berjuluk black mamba itu. “Pertemuan terakhir saya dengan beliau adalah pada final piala Dunia Basket 2019 di China. Saat serah terima bendera tuan rumah Piala Dunia Basket 2023, di mana Indonesia menjadi salah satu tuan rumah bersama Jepang dan Filipina,” kenang Erick Thohir.
“Beliau figur yang menyenangkan dan begitu ramah. Saat berbincang dengannya begitu akrab. Sebagai ambassador FIBA Dunia, saya sempat berpikir mengundang dia ke Indonesia untuk mempromosikan bola basket. Tetapi ternyata kepergiannya begitu cepat,” ucapnya.
Erick Thohir menambahkan Kobe adalah salah satu pemain basket terbaik dunia. Aksinya saat mencetak 81 poin, ketika Lakers mengalahkan Toronto Raptors pada 22 Januari 2006 lalu merupakan salah satu momen yang tidak terlupakan.
Erick Thohir juga mengatakan banyak pebasket muda yang meniru gerakan Kobe Bryant.
“Kalau kita lihat dari rekaman video, banyak pebasket muda mengikuti gerakannya. Dia juga tipe pekerja keras, yang mampu menjaga kondisi fisiknya. Saat mulai menua dia lebih memilih menembak sebagai senjata utamanya dalam mendulang angka,” kata Erick Thohir.