Jakarta, KabarBerita.id — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Israel yang terus membombardir Gaza, Palestina hingga hari ini. Erdogan menyebut membunuh anak-anak dan menyerang rumah sakit tidak memiliki tempat dalam kitab suci Yahudi.
“Menembak rumah sakit atau membunuh anak-anak tidak ada dalam Taurat, Anda tidak bisa melakukannya,” kata Erdogan saat konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz kepada wartawan, Jumat (17/11), seperti dilansir AFP.
Erdogan memandang semua agama setara. Ia pun menolak anggapan bahwa kritik kerasnya ke Israel bernuansa anti-Semit.
Pemimpin Turki itu melakukan kunjungan ke Berlin untuk melakukan pembicaraan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di tengah korban sipil yang terus bertambah dalam perang Israel dengan Hamas di Gaza.
“Bagi kami, tidak boleh ada diskriminasi antara Yahudi, Kristen, dan Muslim di kawasan ini. Saya telah berjuang melawan anti-Semitisme,” ujarnya.
Erdogan mendapat kecaman di Jerman karena kritiknya terhadap tindakan Israel dalam perang tersebut, yang dipicu oleh serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober. Serangan itu, menurut Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil dan 239 orang disandera.
Tentara Israel terus menyerang fasilitas umum seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian. Mereka menargetkan operasi di RS Al Shifa dan RS Al Ahli. Dua rumah sakit itu semakin kesulitan merawat pasien.
Terbaru pasukan Negeri Zoinis itu menyerang kamp Nuseirat di Jalur Gaza kemarin. Sebanyak 18 orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Korban tewas dalam agresi ini mencapai 12.000 jiwa per Jumat (17/11). Termasuk 5.000 jiwa merupakan anak-anak dan 3.300 perempuan. Sementara 30.000 orang lainnya terluka.