Erdogan Marah Dikritik Lamban Tangani Gempa Turki

Jakarta, KabarBerita.id — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan marah setelah dikritik lamban menanggapi situasi gempa di negaranya.

Erdogan marah karena menurutnya saat ini bukan waktunya mengkritik pemerintah. Dia menegaskan warga mestinya bersatu dan bahu-membahu mengatasi dampak gempa bersama, alih-alih mengurus hal bernuansa politis.

“Ini adalah waktu untuk bersatu, untuk solid. Di waktu seperti ini, saya tidak akan membiarkan orang melakukan kampanye negatif demi kepentingan politik,” kata Erdogan saat berkunjung ke lokasi gempa di Provinsi Hatay, Kamis (9/2).

Erdogan mengatakan situasi gempa pada Senin (6/2) dini hari itu merupakan situasi yang tak mungkin telah diprediksi dan dipersiapkan sebelumnya.

Di menegaskan pemerintah bakal mempercepat pembersihan puing-puing dan pembangunan rumah bagi warga yang terdampak.

Turki diguncang gempa bermagnitudo 7,7 pada Senin pukul 04.17 waktu setempat. Guncangan ini terasa sampai Suriah, Lebanon, Mesir, Siprus, Israel, dan Irak.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) episentrum gempa berada di 17,9 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa terjadi di Provinsi Gaziantep, yang berdekatan dengan perbatasan Suriah.

Hingga kini, belasan ribu orang di Turki dan Suriah dilaporkan tewas akibat gempa.

Para pakar menilai banyak korban berjatuhan lantaran gempa berada di kedalaman yang dangkal, di area padat penduduk, serta terjadi pada malam hari kala orang-orang terlelap.

Gempa mematikan di Turki ini bukan kali pertama terjadi. Pada 1939, gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Erzincan timur dan menewaskan lebih dari 30 ribu orang.

Kemudian pada Agustus 1999, gempa bermagnitudo 7,6 melanda Izmit. Akibat bencana ini lebih dari 17 ribu orang tewas.

Turki memang berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia. Oleh sebab itu negara ini kerap diguncang gempa.

Tinggalkan Balasan