Jakarta, KabarBerita.id- Banjir di wilayah Jakarta pada awal 2020 menyebabkan warga memilih apartemen sebagai pilihan hunian.
Itu terlihat dari tingginya pembelian hunian bertingkat ini di beberapa lokasi.
“Benar, animo masyarakat tinggi tinggal di apartemen, usai banjir melanda Jakarta saat tahun baru 2020,” kata Chief Sales Officer PT Lippo Karawaci Tbk, Adrian Baskoro di Jakarta, Kamis, usai menghadiri prosesi penutupan atap proyek superblok Holland Village di Cempaka Putih.
Menurut Adrian, mayoritas pembeli merupakan warga Kelapa Gading dan Cempaka Putih yang memang sudah memiliki sejarah lama tinggal di kawasan ini namun enggan terkena banjir.
Hal ini terbukti dari unit yang sudah dilepas ke pasar sebanyak 80 persen sudah terjual. Ditargetkan unit yang tersisa dapat habis terjual di tahun 2020 ini.
Menurut Adrian, dengan banyak yang terjual unit dua kamar tidur menunjukkan pembeli merupakan keluarga, bukan untuk disewakan.
Pertimbangannya, daya beli masyarakat akan menguat di tahun 2020 setelah pada tahun lalu ekonomi mengalami ketidakpastian karena kondisi makro ekonomi dan politik.
“Kita sempat menghadapi pilpres, kemudian berlanjut dengan siapa yang bakal ditunjuk sebagai menteri, terakhir kondisi ekonomi yang dibayang-bayangi perang dagang China-AS,” ujar Adrian.
Disamping itu, gaya hidup masyarakat di perkotaan seperti Jakarta menginginkan hunian yang dekat dengan tempatnya mencari nafkah sehingga pilihannya hunian-hunian yang berlokasi di pusat kota.
Superblok juga menjadi pilihan karena di dalam kawasan tersebut biasanya sudah tersedia pusat belanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, perkantoran, rumah sakit dan fasilitas lainnya dalam satu kawasan.
Untuk perkantoran saat ini juga merupakan saat yang paling tepat untuk membeli ruang untuk berbisnis karena momentumnya tepat di tengah pemerintah yang sedang membangun infrastruktur serta ekonomi di Indonesia yang diprediksi mampu bertumbuh di atas lima persen.
“Saya kira kita butuh banyak ruang-ruang kantor kalau ekonomi membaik,” ujarnya.