Efek Wabah Misterius Kazakhstan, Ratusan Warga Desa Tertidur Pulas Berhari-berhari

Jakarta, KabarBerita.id — Salah satu desa di Kazakhstan kini dijuluki “Sleep Hollow” lantaran ratusan warganya tertidur pulas hingga beberapa hari karena menderita wabah misterius.

Wabah aneh tersebut terjadi sekitar tahun 2012-2015 lalu dan menjangkit sekitar 160 orang.

Dikutip dari kantor berita Kazakhstan, Azkh, Pada Maret 2013, penduduk desa Krasnogorsky dan Kalachi mengeluh karena rasa kantuk yang luar biasa disertai halusinasi dan mual.

Efek ini menyebabkan penduduk jadi tertidur pulas berhari-hari tanpa bangun. Pasien-pasien pun susah untuk didiagnosis para dokter.

Sebelum mereka tertidur dalam waktu yang panjang, sebagian penderita ‘penyakit tidur’ terlihat sehat dan sadar.

Usai melalui tidur hingga berhari-hari, penderita penyakit tidur ini tidak ingat lagi kejadian sebelum mereka tertidur panjang.

Penderita penyakit misterius ini juga mengaku mengalami halusinasi hebat selain rasa kantuk yang dialami.

Beberapa anak mengaku melihat kuda terbang dan ular terbang saat tertidur dan salah seorang pasien pria berusia 60 tahun secara tiba-tiba berlaga seperti ayam yang mengepakkan sayapnua.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti penyakit misterius ini, namun diperkirakan beberapa ahli, penyakit ini disebabkan sumber air yang terkontaminasi dan kadar alkohol yang dikonsumsi penduduk.

Pihak berwenang Kazakhstan dari hasil penyelidikan menyimpulkan penyebab wabah misterius itu adalah peningkatan kadar racun monoksida di dalam air.

Karena sample air yang diambil di lingkungan desa tersebut terkandung kadar racun monoksida 10 kali lebih tinggi dari seharusnya.

Sebuah tambang uranium yang terbengkalai dituding pihak berwenang sebagai biang keladi penyebabkan penyakit misterius itu.

Wakil Perdana Menteri Kazakhstan saat ini, Berdybek Saparbayev menetapkan karbon monoksida sebagai penyebab penyakit itu.

Ia memaparkan tambang uranium yang sekarang sudah ditutup terkadang melepaskan karbon monoksida dan hidrokarbon, sinc atau mungkin metana dalam konsentrasi tinggi sehingga menyababkan wabah penyakit mengantuk terjadi.

Warga Kalachi dan Krasnogorsky kemudian direlokasi oleh pemerintah setempat ke lokasi lebih aman.

Diketahui sebelumnya, wilayah Krasnogorsky yang berpopulasi 6.500 orang dahulunya adalah pusat pertambangan biji uranium untuk industri nuklir Uni Soviet sejak 1960-an.

Setelah tambang ditutup pada awal 1990-an populasi turun menjadi 130 orang.

Tinggalkan Balasan