Jakarta, KabarBerita.id — Seluruh warga Perancis yang berada di Pakistan didesak untuk segera meninggalkan negara tersebut oleh Kedutaan Besar Prancis yang berada di Islamabad.
Seruan itu dibuat atas protes anti-Prancis yang tersebar di seluruh Pakistan dalam beberapa waktu terakhir.Warga negara dan perusahaan Perancis disarankan untuk meninggalkan Pakistan dengan menggunakan maksapai penerbangan komersial yang tersedia.
Diketahui,sentimen anti-Prancis yang terjadi ialah buntut dari pernyataan dukungan publikasi karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan salah satu majalah satir Prancis oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa bulan lalu.
Menurut AFP, Presiden Perancis menganggap karikatur Nabi Muhammad yang telah diterbitkan tersebut ialah bentuk kebebasan berekspresi yang merupakan hal yang dijunjung negaranya.
Atas perintah dari Pemerintahan Pakistan,Saad Rizvi, pemimpin komunitae ekstrimis Tehreek-e-Labbaik (TLP), ditahan beberapa jam setelah ia membawa ribuan pendukungnya berdemo di kota-kota seluruh Pakistan.
Pada insiden tersebut dilaporkan bawha ada 2 polisi yang tewas akibat bentrokan antara aparat dan pedemo.
Pakistan sebagai negara konservatif, penistaan agama merupakan masalah yang sangat sensitif.Di negara tersebut, terdapat undang-undang yang mengizinkan hukuman mati bagi siapa pun yang dianggap menghina Islam atau tokoh Islam.