Dua Jamaah Haji Kabupaten Magelang Meninggal di Tanah Suci

Magelang, KabarBerita.id — Dua jamaah haji asal Kabupaten Magelang meninggal di Tanah Suci Mekah saat mengikuti ibadah suci.

Keduanya meninggal karena sebelumnya sakit.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, Hamim Setiawan saat dikonfirmasi pada Jumat (30/6/2023) menerangkan, dua jemaah haji tersebut yakni Islamiyah (76), warga Citran Ngepanrejo Bandongan Kabupaten Magelang dan Afandi (86) warga Bolong Salam Kanci Bandongan Magelang.

Islamiyah dari kloter 25 meninggal pukul 11.04 waktu setempat. Berdasarkan laporan petugas pengantar haji, Islamiyah meninggal karena syok cardiogenik ec low intake, dehidrasi, exhausted atau dehidrasi. Ia meninggal di Mina Kemah Maktab 63. 

“Beliau sudah kritis sejak dari Muzdalifah, mengalami dehidrasi dan sebelumnya sudah sakit,” jelas Hamim.

Sedangkan jemaah haji Afandi, merupakan rombongan jamaah haji kloter 25 Kabupaten Magelang yang meninggal akibat sakit. Sebelumnya, Afandi memang sedang sakit dan tengah mendapat penanganan intensif dari tim medis kloter 25.

Ia meninggal dunia sekitar pukul 12.30 waktu setempat di tenda Mina SOC 25 Maktab 63. Informasinya sejak pagi sudah dalam penanganan medis kloter 25 secara intensif.

Kedua jenazah tersebut akan dibawa ke King Abdul Aziz Hospitals untuk divisum. Kemudian, dibawa ke Masjidil Haram untuk disalatkan dan dimakamkan di Soraya Makkatul Mukoromah.

Terkait hal tersebut, petugas pembimbing Haji SOC 25 Syaiful Faizin mengatakah, sejak awal, almarhum Afandi sudah sulit sekali makan. Pihaknya terus melakukan penanganan intensif, sampai memutuskan untuk diinfus.

Faizin mengatakan, setelah itu, kondisinya terlihat membaik. Sudah mulai mau minum susu satu gelas hingga habis. Namun demikian, menurut Faizin, menuju Dzuhur, kondisi Afandi mulai kritis, hingga tak berselang lama, ia menghembuskan nafas terakhir.

Faizin mengatakan, kondisi kesehatan Afandi sebenarnya tidak lolos sejak masih di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.

Namun karena sudah sampai di Donohudan, pihak keluarga meminta tetap diusahakan untuk diberangkatkan.

Saat keberangkatan, menurut Faizin, ada 2 jemaah yang juga sakit sehingga hampir tidak diberangkatkan ke Tanah Suci. Hanya saja, selama di Donohudan, Afandi bisa tidur.

“Kondisi Itu yang jadi pertimbangan dokter di sana dia diberangkatkan. Sementara jemaah satunya tidak diberangkatkan,” katanya.

Afandi diberangkatkan bersama jemaah pendamping yang juga menunaikan haji ke Tanah Suci. Jemaah pendamping itu yang tanda tangan.

“Karena kalau petugas tidak boleh tanda tangan, baru sampai lokasi, yang mendampingi tetap petugas bersama ketua regu,” jelasnya.

Menurut Faizin, sebenarnya Afandi tidak memiliki riwayat sakit yang berat. Hanya selama di Tanah Suci sangat sulit makan dan minum. Harus dibujuk dulu supaya mau makan.

“Cuma kalau tidak dimandikan tidak mau mandi. Pokoknya perjuangan berat kalau mau memandikan. Makan juga begitu,” jelasnya.

Selain itu, almarhum diketahui mengalami demensia atau pikun berat. Sering lupa segalanya. Tidak tahu jika sedang di sini (Makkah). Buang air juga tidak terkontrol.

Oleh sebab itu, selama di tanah suci, Afandi tidak ke mana-mana. Lebih sering tiduran saja di hotel dan maktab.

Atas meninggalnya dua jamaah haji, PHI Kabupaten Magelang akan membantu proses hak-hak jamaah haji yang harus diterima oleh almarhum dan ahli warisnya.

Tinggalkan Balasan