DPR: Perlu Ketegasan dalam Upaya Pencegahan Stunting

Jakarta, KabarBerita.id — BKKBN menggelar Sosialisasi Pencegahan Stunting bersama mitra kerja di DKI Jakarta bertempat di Jl. Perdana Kusuma RT. 5/RW. 8, Wijaya Kusuma Kec. Grogol Petamburan Kota Jakarta Barat – DKI Jakarta pada 20 Januari 2024.

Hadir Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Penata Kependudukan Ahli Madya BKKBN RI Nurzaeni, Pegiat PAUD Jakarta Barat Ismawarni.

Dalam upaya menangani masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menegaskan perlunya langkah-langkah tegas dan terukur guna mengatasi permasalahan ini.

Charles Honoris menyoroti eskalasi stunting sebagai ancaman bagi pertumbuhan generasi masa depan. “Kita tidak bisa lagi mengabaikan dampak serius dari stunting terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita,” ujarnya.

Menyikapi kompleksitas masalah stunting, Charles Honoris menekankan perlunya koordinasi yang kuat antara pemerintah, lembaga terkait, serta partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan. “Kita perlu menyatukan langkah-langkah dari berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, pertanian, dan sosial, untuk menciptakan solusi yang holistik,” tegasnya.

Salah satu fokus utama yang disoroti oleh Charles Honoris adalah pentingnya akses terhadap gizi yang berkualitas bagi ibu hamil dan anak-anak. “Peningkatan akses terhadap gizi yang memadai, mulai dari masa kehamilan hingga usia balita, harus menjadi prioritas dalam upaya pencegahan stunting,” katanya.

Tidak hanya itu, Charles Honoris juga menyoroti perlunya peran aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan pola makan yang sehat. “Edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya gizi yang seimbang harus menjadi bagian integral dari upaya pencegahan stunting,” tambahnya.

Dalam hal legislasi, Charles Honoris menyatakan komitmen DPR RI untuk mengawal penyusunan kebijakan yang mendukung upaya pencegahan stunting. “DPR RI akan terus mengadvokasi penyusunan kebijakan yang berpihak pada perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak, termasuk hak atas gizi yang memadai,” ucapnya.

Charles Honoris mengakhiri konferensi pers dengan mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam menangani stunting sebagai masalah kesehatan masyarakat yang mendesak. “Dengan langkah-langkah konkret dan kolaborasi yang solid, kita dapat meraih kemajuan signifikan dalam pencegahan stunting dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia,” tutupnya.

Diharapkan dengan perhatian yang semakin meningkat dari para pemangku kepentingan dan masyarakat, upaya pencegahan stunting akan menjadi lebih efektif dan menghasilkan dampak positif yang nyata bagi generasi muda Indonesia.

Tinggalkan Balasan