Jakarta, KabarBerita.id — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Sosialisasi Bangga Kencana bersama Mitra Kerja di Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Anggota Komisi IX DPR RI Dr Kurniasih Mufidayati, Sabtu (24/9/2022) di RM. Bahari Buncit Raya, Jakarta Selatan.
Selain Kurniasih, hadir sebagai narasumber Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN Munawar Asikin SSi MSE. Kurniasih dalam paparannya mengajak warga Jakarta Selatan khususnya untuk peduli terhadap dampak buruk stunting.
Ia menjelaskan, setidaknya dampak buruk stunting ada tiga yaitu tinggi badan tidak cukup, yang kedua kemampuan intelektual dibawah rata-rata, dan yang ketiga dihari tua bisa memiliki potensi besar memiliki penyakit non communicable diseas, diabetes, kardiovaskular, metabolic disorder, dan lainnya.
“Sebab itu stuntiing ini harus dicegah sejak dini. Dengan mengetahui bahayanya kita harus menjauhkan dampak buruk stunting dari keluarga kita. InsyaAllah stunting ini bisa diantisipasi sejak 1.000 hari pertama kehidupan. Artinya sejak positif kehamilan pertama, selama masa kehamilan dan dua tahun pertama setelah kelahiran. Ini golden age,” ujar Kurniasih di hadapan tokoh masyarakat di Jakarta Selatan.
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevelensi stunting di Jakarta masih sebesar 16,8% meskipun masih yang terendah di tingkat Nasional.
“Semua daerah di Indonesia memiliki persoalan stunting tanpa terkecuali termasuk di Jakarta. Bahkan di Jakarta Utara angkanya masih 20,4 persen. Pembagian biskuit ini diharapkan dapat membantu upaya Jakarta untuk menurunkan prevelensi stunting di Jakarta lebih besar lagi, bahkan menuju zero stunting seperti yang diharapkan Gubernur Anies,” ujar Kurniasih.
Munawar menambahkan, amat penting memperhatikan asupan gizi bagi ibu hamil dan janin bahkan sejak hari pertama diketahui kehamilan. Memastikan asupan gizi pada 1.00 hari pertama kehidupan adalah langkah emas dalam mencegah stunting.
“Kita semua harus memperhatikan gizi Ibu hamil, 1000 hari pertama dari mulai konsepsi atau dimasa kandungan sudah dimonitor hingga anak lahir diberikan ASI Ekslusif minimal 6 bulan dan Ketika MPASI diberi makanan bergisi, dan juga faktor kebersihan lingkungan,” sebut Munawar.