Jakarta, KabarBerita.id — Salah satu negara anggota ICC, Afrika Selatan, mengundang Vladimir Putin untuk menghadiri acara di negara itu walau sudah muncul surat perintah penangkapan sang presiden Rusia.
Afsel sudah melayangkan undangan agar Putin dapat menghadiri konferensi tingkat tinggi BRICS di Durban pada 24 Agustus mendatang. Namun, Rusia belum dapat memastikan kehadiran Putin.
“Belum ada keputusan terkait ini [undangan KTT BRICS],” ujar juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, pada Jumat (24/3).
Afsel merupakan salah satu anggota koalisi ekonomi BRICS bersama Brasil, India, China, dan Rusia.
Tahun ini, Afsel menjadi ketua BRICS dan berkewajiban mengundang seluruh anggota blok itu dalam KTT.
Namun Afsel juga merupakan negara anggota ICC. Mereka pun berkewajiban mematuhi surat perintah penangkapan yang dirilis pengadilan tersebut.
ICC merilis surat perintah penangkapan Putin pada pekan lalu, menuding sang presiden Rusia terlibat pemindahan paksa anak-anak Ukraina ke Negeri Beruang Merah.
Berdasarkan kesepakatan, Afsel seharusnya menangkap Putin saat pemimpin Negeri Beruang Merah itu menginjakkan kaki di tanah mereka.
Kendati demikian, Menteri Luar Negeri Afsel, Naledi Pandor, menyatakan pemerintahnya belum menentukan sikap terkait surat perintah penangkapan tersebut.
Pandor malah menyinggung standar ganda dalam penetapan surat perintah itu.
“Ada banyak negara yang terlibat dalam perang, menginvasi wilayah, membunuh warga, dan menangkap aktivis. Namun, mereka tak dipanggil ICC,” ujar Pandor, sebagaimana dilansir Telesur.
Ia lalu mengatakan jika seseorang memiliki kekuatan, pengaruh, dan menikmati status tertentu di komunitas internasional, yang bersangkutan bisa lolos dari dakwaan ICC.
“Anda bisa lolos dan ini membuat kami khawatir karena mengaburkan objektivitas ICC sebagai arbiter yang adil,” tutur Pandor.