Jakarta, KabarBerita.id — Subvarian Omicron BA.2.75 atau dikenal sebagai Centaurus Telah terdeteksi di negara Indonesia. Apa saja gejala yang disebabkan oleh subvarian ini?
Hingga saat ini tercatat ada sebanyak tiga kasus centaurus di Indonesia. Dua diantaranya terjadi di Jakarta dan satu di Bali.
Subvarian ini pertama kali terdekteksi di India pada awal bulan Mei lalu. Centaurus disebut sebagai biangkerok lonjakan kasus virus Corona di sejumlah negara.
Lantas apa saja gejala yang disebabkan oleh subvarian centaurus ini?
Sejauh ini ada tiga pasien di Indonesia dilaporkan mengalami gejala ringan dan tidak ada gejala sedang atau berat.
Juru bicara Kemenkes, Muhammad Syahril mengatakan bahwa gejala tersebut muncul serupa dengan yang ditemukan pada pasien Omicron BA.4 dan BA.5.
Gejala nya di antara lain batuk, demam ,pilek , nyeri tenggorokan, sakit kepala, mual, muntah hingga sesak nafas dalam infeksi yang parah.
Namun demikian masyarakat dihimbau untuk tidak terlalu khawatir akan tetapi tetap waspada.
Zubairi Djoerban selaku ketua Satgas penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, mengatakan kasus yang memperlihatkan kejelasan tahu Rus di berbagai negara terhitung masih sedikit.
Tidak hanya itu nggak saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa subvarian ini mampu menimbulkan gejala yang lebih serius daripada subvarian lain.