JAKARTA, KOMPAS.com – Ignatius Haryanto, satu dari sepuluh penulis buku “Kami Ahok” yang mengunjungi Basuki Tjahaja Purnama di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, menanyakan langsung kepada pria yang akrab disapa Ahok itu tentang minat kembali ke dunia politik.
Kunjungan itu berlangsung pada Selasa (24/10/2017) siang kemarin, di mana pengalaman selama pertemuan itu ditulis oleh Hary di akun Facebook-nya yang diizinkan untuk dipublikasikan oleh Kompas.com.
“Banyak orang pada nanya ke gua, apa nanti gua akan balik ke politik lagi apa enggak? Gua susah kalau jawab pertanyaan begitu. Biasanya yang nanya gitu, gua kasih cerita soal Sun Tzhu,” demikian ucapan Ahok yang ditulis oleh Hary.
Baca juga : Agus Yudhoyono ke Mako Brimob untuk Ucapkan Terima Kasih kepada Ahok
Saat itu, Ahok menceritakan kisah dari tokoh bernama Sun Tzhu, seorang jenderal dari Cina sekaligus ahli strategi militer dan filsuf pada masa Cina kuno. Kala itu, ada seorang bangsawan yang bertanya kepada Sun Thzu, apakah dia perlu mengabdi kepada negara.
Baca juga : Ahok: Gua Ini Sudah Kayak Batman Returns
“Sun Tzhu hanya menjawab, hasrat itu harusnya datang dari hasrat untuk mengabdi bagi negara, pada pemerintah,” sebut Ahok dalam tulisan Hary.
Setelah menjelaskan hal itu, Ahok menutup pertemuan tersebut dengan menyinggung sedikit mengenai integritas. Ucapan Ahok soal itu tidak dijelaskan lebih lanjut karena petugas jaga telah mengingatkan waktu kunjungan sudah melewati batas yang seharusnya.
Baca juga : Cerita Penulis Buku yang Temui Ahok di Tahanan
“Dan ia menutup pembicaraan tadi dengan kalimat begini: ‘Integritas itu bisa dibuang, tapi tak bisa dicuri…’ Kalimat bersayap ini entah kepada siapa ia tujukan,” tulis Hary.
Pertemuan itu berlangsung dari pukul 13.10 hingga 13.50 WIB. Selain membicarakan tentang buku, Ahok turut berbagi pengalamannya selama di tahanan yang diisi dengan berolah raga, menulis, hingga belajar Bahasa Mandarin.