Padang, KabarBerita.id — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Barat sedang fokus mengembangkan industri kuliner lokal sebagai salah satu strategi untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata daerah. Menurut Kepala Disperindag Sumbar, Novrial, upaya ini diilhami oleh fakta bahwa kuliner lokal telah menjadi salah satu daya tarik utama bagi para wisatawan yang berkunjung ke Sumbar.
Menyusul pandemi COVID-19, survei menunjukkan peningkatan kunjungan wisatawan ke Sumbar, dan sebagian besar di antaranya dikaitkan dengan minat mereka untuk menikmati beragam kuliner lokal. Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengkonfirmasi bahwa sebagian besar wisatawan mengakui daya tarik Sumbar terletak pada kekayaan kulinerannya, dengan 63 persen wisatawan menyebutkan kuliner sebagai alasan utama kunjungan ke Ranah Minang.
Di samping itu, citra rendang dan nasi Padang yang sudah mendunia membuka peluang bagi pengembangan kuliner lainnya hingga tingkat internasional. Disperindag Sumbar berencana mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) di sektor kuliner dengan mengadakan berbagai kegiatan, termasuk bimbingan teknis.
Bimbingan teknis untuk pelaku IKM kuliner telah dilaksanakan di beberapa daerah potensial di Sumbar, seperti Agam, Solok, dan Pesisir Selatan. Kegiatan ini didukung oleh beberapa anggota DPRD Sumbar. Di Kabupaten Solok, bimbingan teknis tersebut dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Alahan Panjang dan Kota Solok, sesuai dengan potensi kuliner lokal yang ada.
Materi bimbingan teknis yang disampaikan oleh praktisi dari Asian Royal Culinary Institute meliputi variasi kuliner olahan lokal yang berorientasi pada pasar, serta pembahasan tentang rencana bisnis dan pemasaran digital. Harapannya, kegiatan ini akan menghasilkan beragam inovasi dalam olahan kuliner sayur dan buah-buahan yang sesuai dengan potensi daerah Solok dan sekitarnya. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas industri kuliner lokal Sumbar serta memperluas jangkauannya hingga ke tingkat internasional.
