Salatiga, KabarBerita.id — Acara “Ngobrolke Kutha Salatiga 2020” kembali diadakan untuk melanjutkan acara “Ngobrolke Kutha Salatiga 2020” yang sempat diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2020 – 3 Januari 2021 lalu. Tepat pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 acara ini diawali dengan pembagian piala dan piagam kepada pemenang Lomba Gambar “Wajah Kota Salatiga”. Acara ini merupakan tempat untuk mengemas forum refleksi pembangunan kota. Jalannya acara ini tentu didukung oleh beberapa media partner salah satunya yaitu Yayasan Gadah Ati Salatiga.
Diskusi Panel ‘Kota Ramah Difabel” merupakan salah satu diskusi yang ada di acara Ngobrolke Kutha Salatiga 2020. Forum diskusi dilakukan secara online melalui Google Meet dan offline yang diselenggarakan di Aula 2 Kampoeng Percik Kota Salatiga, dan dipimpin oleh Esther Jacobus yang merupakan salah satu anggota dari Yayasan Gada Ati Salatiga. Sesi diskusi panel ini membahas mengenai dukungan pemerintah dalam memfasilitasi Pendidikan inklusi. Salah satu fasilitas yang sudah dibentuk oleh pemerintah untuk mendukung penyandang disabilitas yaitu Unit Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan Inklusi atau sering disebut Smart Resources Center(SRC).
Dalam diskusi panel juga menjelaskan perbedaan dari Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan Pendidikan inklusi yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB) hanya akan menerima siswa yang berkebutuhan khusus saja. Sedangkan, Pendidikan inklusi dapat menerima siswa berkebutuhan khusus dan regular agar bisa belajar Bersama tanpa adanya Batasan atau sekat. Hal tersebut juga didukung dengan kebijakan pemerintah dalam setiap penerimaan didik baru yang sudah berjalan tiga tahun dengan sistem, anak-anak disabilitas dan berkebutuhan khusus harus tetap diterima. Sehingga Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan Anak Tidak Berkebutuhan Khusus (ATBK) dapat memiliki hak yang sama.
Adanya Yayasan Gadah Ati ini juga sangat membantu untuk mewujudkan Pendidikan inklusi. Berbagai inovasi media pembelajaraan tersedia di Yayasan Gadah Ati akan sangat memudahkan Anak Berkebutuhan Khusus untuk belajar, bermain dan bersosialisasi dengan yang lainnya. Selain media pembelajaran, Yayasan Gadah Ati juga memiliki tim Psikolog untuk membantu Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).