Jakarta, KabarBerita.id — Thomas Tuchel mengaku merasa hancur setelah dipecat dari posisi pelatih Chelsea pada awal musim ini.
Tuchel resmi dipecat Chelsea pada 7 September lalu.
Pemecatan tersebut diumumkan satu hari setelah Chelsea kalah dari Dinamo Zagreb di ajang Liga Champions.
Pemecatan yang dilakukan oleh Chelsea tidak langsung direspons Tuchel. Pelatih asal Jerman itu baru buka suara mendekati satu pekan usai kehilangan jabatannya sebagai arsitek tim.
“Ini salah satu pernyataan tersulit yang pernah saya tulis, dan itu adalah salah satu yang saya harap tidak perlu dilakukan lagi selama bertahun-tahun. Saya merasa hancur karena waktu saya di Chelsea telah berakhir,” ucap Tuchel seperti dilansir dari Liverpool Echo.
“Chelsea adalah klub di mana saya merasa seperti di rumah sendiri, baik secara profesional maupun pribadi. Kebanggaan dan kegembiraan yang saya rasakan saat membantu tim memenangkan Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub akan tetap bersama saya selamanya. Saya merasa terhormat telah menjadi bagian dari sejarah klub ini dan kenenangan 19 bulan terakhir akan memiliki tempat khusus di hati saya.”
Posisi yang ditinggalkan Tuchel tidak lama lowong. Manajemen The Blues merekrut Graham Potter dari Brighton & Hove Albion yang dikontrak selama lima tahun.
Kendati harus mengalami pemecatan, karier Tuchel bersama tim London Barat selama satu setengah musim terbilang sukses. Mantan pelatih Paris Saint-Germain itu berhasil mengantarkan Chelsea meraih gelar Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.