PURWOKERTO, Kabarberita.id– Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) Sudirman Said berbagi tips menjadi seorang pemimpin di hadapan tiga ribu mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) pada Selasa (28/8/2018) di Auditorium UMP Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
“Menurut saya hidup itu ibarat kunci Inggris, jadi baut ukuran apapun bisa disetel,”ucapnya.
Dia menuturkan bahwa maksudnya seorang calon pemimpin yang ada harus memiliki empat hal, nomor satu kejujuran, kompetensi teknis, sosial, manajerial, spiritual.
“Ketiga jejaring, network, perbanyak teman, bangun network, keempat terus belajar, baca buku keadaan lingkungan,”katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Pak Dirman, itulah kunci Inggris kehidupan, tidak kata kalah dan berhenti, terus saja, tidak ada kata kalah, tapi terus berjuang.
Lebih lanjut, Pak Dirman menceritakan pengalaman dirinya mengemban tanggung jawab kepemimpinan.
“Saya pernah mengemban tugas tujuh kali mengemban tugas kepemimpinan, dari Direktur PT Pindad, hingga Menteri ESDM, ” jelas Pak Dirman.
Dihadapan mahasiswa baru UMP tersebut, Menteri ESDM RI periode 2014-2016 ini menyebut banyak tantangan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, utamanya generasi muda.
Tantangan yang dihadapi tersebut, kata dia, diantaranya adalah usia produktif begitu besar sehingga memiliki pertumbuhan yang sangat besar.
“Tantangannya adalah persoalan lapangan kerja dan kemiskinan, di lapangan banyak sekali orang-orang yang hidup namun bisa dikatakan ala kadarnya, pngangguran kita 6,9 juta, hanya 60 persen masyarakat Indonesia yang bekerja dengan mutu penghasilan,”jelasnya.
Di sisi lain, kata Pak Dirman, persoalan ekonomi dan kemiskinan juga menjadi tantangan yang harus dihadapi Indonesia.
“Angka kemiskinan kota mencapai 25,6 juta. Dari 260 juta,”katanya.
Untuk itu, Pak Dirman berharap ribuan mahasiswa baru UMP tersebut bisa menemukan solusi dan menjadi bagian dari solusi persoalan kebangsaan yang dihadapi saat ini.
“Salah satunya adalah menjadi organisatoris, dan yang terpenting adalah memperkuat sekaligus meningkatkan nilai intrinsik diri kita,”tandasnya.
Nilai intrinsik, kata dia, adalah integritas personal, kejujuran, profesionalisme hingga kemampuan yang ada di dalam diri.
Jika nilai intrinsik tersebut mampu dikelola dengan baik, imbuh dia, nilai nominal akan menjadi pengiring dari nilai intrinsik tersebut .
“Nilai nominal adalah jabatan yang kita terima karena kemampuan yang kita miliki, nilai nominal tersebut, berupa jabatan bisa datang dan pergi, tapi nilai intrinsik selalu melekat dalam diri seseorang,”pungkasnya.