Jakarta, KabarBerita.id — Ukraina mengalami kritis akibat gempuran Rusia di salah satu fasilitas listrik di Kyiv pada Selasa (18/10) yang menewaskan dua orang.
“Situasi kritis di seluruh negara karena kawasan-kawasan kami bergantung satu sama lain,” ujar wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, seperti dikutip AFP.
Ia kemudian berkata, bahwa Seluruh negara harus bersiap untuk pemadaman listrik, air, dan pemanas.
Ukraina menyerukan persiapan ini setelah Rusia menggempur salah satu fasilitas listrik di timur Kyiv.
Kementrian Pertahanan Ukraina mengatakan Pada 18 Oktober 2022, Angkatan Bersenjata Rusia melancarkan serangan rudal ke fasilitas pasokan listrik di tepi timur ibu kota.
Kemenhan Rusia juga mengonfirmasi bahwa mereka menggempur sistem energi Ukraina menggunakan rudal.
Dalam sehari belakangan, angkatan bersenjata Rusia terus menyerang komando militer dan sistem energi Ukraina dengan senjata jarak jauh dan presisi tinggi.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa secara keseluruhan, gempuran Rusia dalam beberapa hari belakangan menghancurkan sepertiga pusat pasokan listrik Ukraina.
Meski demikian, Zelensky menegaskan bahwa “tak ada ruang untuk negosiasi dengan rezim Presiden Rusia, Vladimir Putin.”
Belakangan Rusia memang menggencarkan serangan di berbagai kota Ukraina, termasuk Kyiv.
Putin mengamuk setelah jembatan yang menghubungkan Rusia dengan Crimea rusak akibat ledakan pada dua pekan lalu.
Ia menuding Ukraina sebagai dalang di balik ledakan itu. Ukraina sendiri tak mengakui, tapi mereka memang sudah lama mengincar jembatan tersebut.