Detik-detik Setelah Puluhan Tentara Rusia Tewas Digempur Ukraina

Jakarta, KabarBerita.id — Pemimpin kawasan Donetsk mengungkap detik-detik mendebarkan tak lama setelah gempuran Ukraina menewaskan puluhan tentara Rusia pada akhir tahun lalu.
Denis Pushilin selaku pemimpin kawasan separatis Donetsk yang pro-Rusia itu mengungkap detik-detik tersebut melalui unggahan di Telegram.

“Berdasarkan informasi yang saya punya, saya dapat katakan dengan pasti bahwa banyak potret keberanian dan kepahlawanan dari para anggota resimen,” ujar Pushilin, sebagaimana dikutip CNN.

Ia kemudian menceritakan sejumlah aksi heroik para tentara tak lama setelah empat roket HIMARS yang ditembakkan pasukan Ukraina menghantam markas Rusia di Makiivka tersebut.

Menurutnya, kebanyakan tentara sebenarnya sudah bersusah payah keluar dari gedung yang hancur akibat HIMARS buatan Amerika Serikat tersebut.

Namun ketika para tentara tersadar, mereka kembali ke dalam gedung untuk menyelamatkan rekan-rekan yang masih terperangkap.

“Mereka membahayakan hidup mereka untuk menolong. Beberapa yang tewas merupakan mereka yang meninggal ketika menyelamatkan rekan-rekan mereka,” ucap Pushilin.

“Para pejabat resimen itu juga sangat berharga. Mereka membahayakan diri sendiri untuk menarik keluar tentara. Sayangnya, mereka terluka dan tewas.”

Pushilin melontarkan pernyataan ini tak lama setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengakui kesalahan fatal yang membuat puluhan tentara mereka tewas dalam satu gempuran Ukraina.

Kemhan Rusia menyatakan bahwa Ukraina dapat melacak keberadaan militer Negeri Beruang Merah karena banyak tentara menggunakan ponsel.

“Sudah diketahui jelas bahwa alasan utama insiden itu adalah penggunaan besar-besaran ponsel oleh personel militer di dalam jangkauan sistem senjata musuh, tak sesuai aturan,” demikian pernyataan Kemhan Rusia.

Pernyataan itu berlanjut, “Faktor ini membuat musuh dapat melacak dan menentukan koordinat lokasi tentara untuk meluncurkan serangan rudal.”

Isu ini menjadi sorotan luas karena Ukraina mengklaim 400 tentara Rusia tewas dalam serangan di Makiivka, Donetsk, tersebut. Namun, Rusia mencatat tentara tewas di angka 89 orang.

Selain masalah penggunaan ponsel ini, sejumlah pejabat Rusia juga mengeluhkan ketidakbecusan para komandan pasukan mereka di Ukraina.

Salah satu ketidakbecusan itu terlihat dari keputusan mereka untuk menjadikan gedung sekolah menjadi barak pasukan.

Barak pasukan itu berdiri terang-terangan, tanpa kamuflase apa pun agar tentara tak terekspos bahaya.

Tinggalkan Balasan