BOGOR, Kabarberita.id – Demokrat dan Gerindra sepakat untuk menjadi penyeimbang bagi pemerintahan yang saat ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Hal itu sebagaimana diutarakan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, di Cikeas, Jawa Barat, Kamis malam (27/7).
“Saya sepakat dengan Pak SBY bahwa kita harus lakukan check and balance,” terangnya.
Prabowo menjelaskan, Gerindra dan Demokrat merasa khawatir demokrasi yang berjalan di Indonesia akan dirusak oleh penguasa. Salah satunya, lewat RUU Pemilu yang belum lama ini disahkan menjadi UU.
“Karena itu kita wajib mengawal, mengingatkan, mengimbau dengan baik kepada rekan-rekan yang berada di kekuasaan,” jelasnya.
Memang, Gerindra merupakan salah satu partai di luar Demokrat, PAN dan PKS yang dengan tegas menolak pengesahan RUU Pemilu dalam paripurna DPR belum lama ini.
Prabowo menegaskan, setiap upaya untuk mengurangi demokrasi dari penguasa, dan menggunakan cara-cara yang tidak menggunakan akal sehat harus dilawan.
“Bagi kami ini mencemaskan. Jadi Demokrat, Gerindra, Pan dan PKS itu satu. Kita tidak mau ditertawakan oleh sejarah,” tandasnya.