Jakarta, KabarBerita.id — Pada hari Selasa (1/6) Pemerintah sementara Suriah menyerukan bagi masyarakat internasional untuk berusaha melindungi warga sipil di di Distrik Manbij, Pprovinsi Aleppo, setelah insiden penembakan para pengunjuk rasa yang dilakukan oleh teroris YPG/PKK.
Pemerintah sementara dalam pernyataan tertulisnya mengtuk YPG/PKK dengan meminta PBB dan negara-negara lain untuk melindungi warga di Manbij dan meminta untuk diakhirinya perekrutan kaum muda secara paksa yang dilakukan SDF yang mana hal tersebut bisa dianggap penyimpangan hukum internasional.
YPG/PKK sendiri merupakan kelompok teror yang berisikan pejuang Kurdi dan Arab yang menggunakan nama Pasukan Demokratik Suriah sebagai kedok dalam menerima ke dukungan internasional dengan tujuan memerangi ISIS/Daesh.
Kejadian penembakan tersebut ialah pada Senin (31/5) saat ratusan warga Manbij melakukan unjuk rasa dalam memprotes aksi YPG/PKK yang menahan anak-anak untuk pelatihan senjata. Insiden tersebut menewaskan 1 orang warga sipil dan tiga lainnya mengalami luka terkena tembakan dari teroris. Diketahui bahwa mereka memberlakukan wajib militer bagi anak-anak laki-laki maupun perempuan yang lahir di tahun 1990 dan 2003.
Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah meliput pelanggaran di Suriah yang mana hampir 3800 warga sipil ditahan secara paksa di pusat-pusat penahanan yang telah didirikan oleh Pasukan Demokratik Suriah.